Indonesia
ternyata tidak kekurangan pemimpin berkualitas. Saat mata banyak tertuju ke
Jokowi di Jakarta dengan gebrakannya, di daerah-daerah kita sebenarnya punya
banyak pemimpin daerah yang mampu menjadi inspirasi bagi orang lain. Salah
satunya dapat kita jumpai pada sosok Rudiyanto Asapa yang merupakan Bupati
Sinjai, yaitu sebuah kabupaten kecil yang terletak di Sulawesi Selatan.
Kepemimpinan yang kuat mampu membuat daerah ini berkembang. Dan Jokowi dijamin
minder atas apa yang diperbuat oleh bupati ini.
Andi
Rudiyanto Asapa adalah Bupati Sinjai sejak 2003. Pria kelahiran Gorontalo, 26
Mei 1967 ini lulus sarjana dari Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dan
Master Hukum dari Oxford University. Semasa aktif di LBH Makassar pada tahun
80-an Rudi, begitu ia biasa disapa, banyak bersentuhan dengan masyarakat yang
pada masa itu banyak mengalami perampasan lahan karena dipaksa menjual lahan
atas nama demi pembangunan dan mendapat kompensasi yang tidak sepadan. Rudi
sendiri menjabat sebagai direktur LBH Makassar pada tahun 1986-1992.
Semasa
berkarir di Jakarta, medio 1998-2003 ia termasuk salah satu pengacara dengan
tarif tertinggi. Tak heran, pada tahun 2003 Rudi memiliki total kekayaan Rp 64
M. Yang cukup mengejutkan, pada tahun 2009 total kekayaannya Rp 40.5 M, dan
pada 2012 kemarin ia memiliki kekayaan Rp 33 M dimana paling banyak tercatat
dari warisan dan piutang. Tidak banyak bisa kita temukan di negeri ini seorang
pejabat publik yang kekayaannya malah terus berkurang tahun ke tahunnya.
Cerita
menarik lagi dari Rudi, ia pernah menginterupsi presiden SBY karena saat itu
beliau dinilainya terlalu banyak membicarakan keburukan mantan presiden
Megawati Soekarnoputri. Kala itu Rudi didatangi paspampres, tapi ia justru
memelototi paspampres dan melanjutkan interupsinya. Syahrul Yasin Limpo,
Gubernur Sulawesi Selatan yang notabene atasan langsungnya, pun pernah ia tolak
kebijakannya.
Sama
seperti Jokowi, Rudi pun seorang pemimpin yang suka blusukan. Ada satu cerita
menarik ketika ia dikejar warga saat sedang keliling kampung karena disangka
maling. Setelah dijelaskan bahwa ia Bupati Sinjai dan masyarakat mengenalinya,
kagetlah mereka. Pernah juga saat sedang berada di persawahan ia bertemu
seorang anak yang sedang ada di sana padahal waktu itu masih jam sekolah. Rudi
bertanya kenapa ia tak sekolah, dan anak tersebut menjawab karena tak ada
biaya. Melihat anak itu ada keinginan untuk sekolah, segera saja Rudi membawa
anak itu ke sekolahan tanpa seragam tanpa sepatu. Ia kemudian berbicara dengan
kepala sekolah untuk meminta agar anak tersebut diijinkan sekolah.
Siangnya,
pihak kepolisian menelponnya, memberitahukan adanya laporan dari orang tua
bahwa anaknya diculik saat ada di persawahan, lalu ada seorang saksi yang
melihat anak itu dibawa masuk ke mobil dan saksi tersebut mengenali mobil
tersebut sebagai milik Bupati Sinjai. Mendengar hal itu Rudi tertawa dan
menjelaskan bahwa anak itu sedang ada di sekolah, ikut belajar.
Menurut
pengakuannya sendiri, Rudi sering tidur pada pukul 4 dini hari karena pada
pukul 3 dini hari ia keliling Sinjai untuk mengecek apakah masyarakat sudah
tidur enak atau belum. Sementara Gubernur DKI Jokowi mempunyai kartu sehat, di
Kabupaten Sinjai cukup memperlihatkan KTP dan semua fasilitas kesehatan gratis
pun bisa dinikmati. Layanan kesehatan gratis di Sinjai juga bisa dinikmati
warga kabupaten lain, misalnya di wilayah yang tidak jauh dari perbatasan.
Banyak warga kabupaten tetangga yang berobat di Sinjai, dan diperlakukan sama,
tidak dikenakan biaya. Bahkan, jika tak mampu dilayani di RSUD Sinjai dan harus
dirujuk ke RSUP di Makassar, transportasi ke Makassar pun ditanggung. Untuk
masyarakat Sinjai yang tidak mampu dan harus berobat ke RSUP, Bupati Sinjai
juga kerap harus mengeluarkan surat jaminan. Selain di bidang kesehatan, Rudi
pun berhasil membuat masyarakat Sinjai tak perlu lagi memusingkan biaya
pendidikan karena bisa diakses secara gratis.
Berita
gembira bagi Indonesia karena selain Jokowi yang dinobatkan sebagai walikota
terbaik ketiga di dunia, negeri ini ternyata juga memiliki pemimpin sekelas
Rudiyanto Asapa. Satu kekurangan Rudiyanto Asapa, Sinjai dan dirinya belum
tersentuh maksimal oleh media, nasional utamanya. (sumber)
No comments:
Post a Comment