Alex Noerdin
Alex
Noerdin (lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 9 September 1950; umur 61 tahun)
adalah Gubernur Sumatera Selatan sejak 7 November 2008. Sebelumnya ia menjabat
Bupati Musi Banyuasin selama 2 periode berturut-turut (2001-2006 dan
2007-2012). Pada tanggal 14 Juni 2008, dalam periode kedua masa jabatannya, ia
mengundurkan diri terkait dengan pencalonan dirinya sebagai Gubernur Sumatera
Sumatera Selatan dalam Pilkada Sumatera Selatan periode 2008-2013.
Berdasarkan
riwayat pendidikannya, pria peraih dua gelar sarjana (S1) yakni masing-masing
dari Universitas Triksakti (1980) dan Universitas Atmajaya (1981) ini,
tergolong sebagai sosok yang sukses dalam mengenyam pendidikan. Bahkan memiliki
motivasi belajar yang tinggi meski harus menimba ilmu hingga ke luar negeri.
Alex
Noerdin dikenal masyarakat luas sebagai pemimpin yang memiliki kesuksesan di
berbagai bidang kehidupan. Kesuksesan yang diraih meliputi bidang pendidikan,
organisasi, dan kepemerintahan. Kesuksesan ini tercermin dari rekam jejak
kehidupannya selama ini.
Di
bidang organisasi, sejak dulu hingga sekarang, sosok yang kini tengah menjabat
Ketua Forum Komunikasi Daerah Penghasil Migas / FKDPM (2006-2009) ini terkenal
sebagai figur yang sangat aktif dan sukses dalam memimpin berbagai jenis
organisasi. Baik organisasi kepemudaan / kemasyarakatan, organisasi
keolahragaan, maupun organisasi politik.
Sementara
dalam organisasi politik, sebelum diamanahi sebagai Ketua DPD Partai Golkar
Propinsi Sumatera Selatan (2004-2009), Alex pernah menjadi Juru Kampanye dan
Pengajar Karakterdes Golkar Kodya Palembang (1982) dan Wakil Sekretaris DPD
Golkar Kodya Palembang (1988).
Bahkan,
karena dinilai berhasil menjalankan amanah sebagai Bupati dalam memajukan dan
mensejahterahkan masyarakat Musi Banyusin, melalui Pilkada Langsung tahun 2006,
Beliau kembali terpilih sebagai Bupati untuk memimpin dan melanjutkan
pembangunan di Kabupaten Musi Banyuasin untuk periode tahun 2007-2012. Pada
tahun 2008 Ia mengikuti pemilihan gubernur Sumatra Selatan dan meraih
kemenangan.
Bukti
kongkrit keberhasilan kepemimpinan sebagai Kepala Daerah terlihat dari
banyaknya penghargaan dan tanda jasa yang diterima dari pemerintah pusat,
lembaga independen, dan masyarakat dalam sektor pemerintahan, organisasi,
sosial dan budaya.
Nono Sampono
Letnan
Jenderal (Marinir) Nono Sampono, S.Pi, M.Si lahir di Bangkalan, Madura 1 Maret
1953, umur 59 tahun. Mantan Danpaspampres di era Presiden Gus Dur dan Megawati
Soekarnoputri ini menyadari bahwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari tidak
semulus jalan tol. Pasti ada kerikil-kerikil cobaan yang datang silih berganti.
Dengan
bijak dia menyikapi bahwa cobaan itu datang bukan hanya di kala merasakan
kesulitan dan kesusahan semata, tetapi juga di saat bergelimang kesenangan. Dia
pun menyadari kalau semua itu merupakan bagian dari skenario yang datang dari
sang Khalik.
Sebagian
besar kerirnya dihabiskan di dunia militer. Selain menjadi jenderal berbintang
tiga, sejumlah jabatan penting pun pernah dijabat ayah dari Agustini Moerdiana,
Taufik Bagus Moerdianto, dan Sheila Destaria Moerdianti ini. Di antaranya
Komandan Korps Marinir, Komandan Paspampres, Gubernur Akademi Angkatan Laut,
Inspektur Jenderal TNI AL dan Komandan Jenderal Akademi TNI.
Visi
dan misi Nono maju sebagai calon wakil gubernur Jakarta adalah membangun
Ibukota menjadi lebih baik: lebih maju, lebih tertib, lebih aman, dan damai.
Untuk tujuan ini Nono fokus pada persoalan pokok Jakarta yakni macet banjir,
penumpukan sampah, kemiskinan warga, keamanan, dan pertahanan Jakarta sebagai
kota metropolitan, serta berbagai ancaman budaya asing.
Sumber
: http://mediaakarrumput.org dan http://kammijakarta.or.id
www.menuju-dki-1.webs.com
ReplyDelete