Kekalahan yang diterima Fauzi
Bowo-Nachrowi Ramli atau Foke-Nara menurut penghitungan cepat disebabkan karena
salah strategi sikap politik Foke-Nara. Sikap politik tersebut sudah melekat
pada karakteristik Foke sejak putaran pertama.
"Stigma kegagalan periode
pertama yang sudah lama melekat pada Foke membuatnya sulit bergerak di pilkada
putaran kedua," kata Gun Gun Heryanto, pengamat dari The Political
Literacy Institute kepada Kompas.com, Kamis (20/9/2012).
Gun memaparkan, stigma tersebut
memalingkan pilihan warga kepada wajah penantang yang dianggap mampu memberi
harapan baru. Foke menjadi sulit mengimplementasikan program-program di fase
akhir jabatannya karena waktu yang terlalu pendek untuk bersosialisasi dan
mengubah stigma. Karena kesulitannya itulah Foke terkesan kerja sebatas
pencitraan saja.
Selain itu, kata Gun-Gun, Foke
memiliki kesenjangan hubungan komunikasi politik antara dirinya dengan warga
dan media massa. Foke juga cenderung kurang terbuka dengan media saat dia
menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
Menurut Gun, kelemahan Foke
adalah kurang bisa membangun semangat komunitarian dengan warga. Akibatnya, ia
kerap terbangun pada pola hubungan antagonistik antara dirinya dengan media dan
sense of belonging warga terhadap Foke juga memudar.
Walaupun begitu, kata Gun,
kemenangan Foke di 2007 didasari pada konsep penguasaan koalisi partai dan
minimnya figur alternatif yang memiliki karakter transformatif pada pemilihan
lalu. Sedangkan pada Pilkada DKI kali ini, penantang baru sudah lama memiliki
karakter low profile, asketis dan dekat dengan warga.
Gun mengungkapkan, Jokowi telah
sukses memosisikan brand-nya sebagai media ikon ditengah masyarakat. Ia juga
mampu mentransformasikan kekuatannya dengan tetap mengusung kesederhanaan.
"Identifikasi politik warga, jauh lebih berhasil masuk ke Jokowi daripada
Foke yang lama berada dalam stigma elitis-birokratis," ungkap Gun.
Seperti diberitakan sebelumnya,
berdasarkan hasil penghitungan cepat Litbang Kompas menyatakan Jokowi-Basuki
unggul dengan 53,26 persen sedangkan Foke-Nara mengumpulkan suara 46,74 persen.