Blognya Anak Kuliahan

Friday, November 25, 2011

Karakter Halaqoh (Muwashofat Halaqoh)

November 25, 2011 2
Halaqoh tidak akan mampu memberikan sumbangsih apapun selain ulasan materi, hal ini terjadi manakala halaqoh hanya sebatas rutinitas saja. Padahala fungsi yang sesungguhnya halaqoh bukanlah seperti itu, akan tetapi lebih jauh daripada itu,yakni bagaimana halaqoh mampu meledakan potensi dari peserta halaqoh. Untuk itu halaqoh haruslah memenuhi beberapa variabel, dimana dengan variabel tersebut halaqoh mampu menjalankan sebagaiman fungsi yang sesungguhnya.
Kejenuhan dalam berhalaqoh disebabkan karena halaqoh tersebut tidak memiliki karakter halaqoh itu sendiri, sehingga dinamika halaqoh mengalami kejumudan (primitive). Supaya halaqoh kita memiliki dinamika tersendiri serta produktif, maka, haruslah memiliki tiga karakter. Ketiga karakter tersebut adalah ;
1. Aruhiyah (Ruh)
Amunisi ini penting mengingat setiap pergerakan yang kita lakukan tidak akan mampu kita maknai manakala kondisi ruhiyah kita kering apalai sampai rapuh dimakan oleh godaan dunia. Dengan ruhiyah inipula seseorang mampu melewati setiap ujian yang ada di depan kita. Dengan ruhiyah pula seseorang akan mampu menikmati hari-hari dengan kesibukan berdakwah.
Lalu bagaimana agar kondisi ruhiyah terjaga..? ada tiga hal yang mesti tertanam dalam hati para aktivis dakwah, pertama Al Aqidatul Imanniyah (Akidah Keimanan) yang mantap. Kenapa akidah ini begitu penting, karena memang inilah pondasi seseorang dalam mengawali setiap aktivitasnya. Kita tentu ingat perjalanan para nabi mulai dari nabi Adam sampai nabi Muhammad Saw, mereka berjuang untuk membebasakan manusia dari menduakan Allah SWT menuju kesatuan akidah yang utuh. Kedua Al A’daqotul Al Qolbiyah (Ikatan Hati), untuk menuju ruhiyah yang mantap, maka kita harus mengikatkan hati ini dengan Allah SWT, sebab Dial ah yang sesungguhnya memiliki hati kita dan dengan hati ini pula kita akan menemukan ketentraman batin dan ketengan jiwa. Ketiga, Al Ma’nawiyah Wal Khuluqiyah (Membangun Moralitas), di tengah – tengah kondisi saat ini, dimana moralitas seseorang sangat menjadi taruhan akan arti sebuah kehidupan. Mampukah seseorang tersebut menjaga imun dirinya dalam menghadapi tantangan dan godaan dunia. Usaha untuk terus selalu memperbaharui diri kita adalah sebuah keharusan.
2. Al Fikriyah (Ilmu)
Selain halaqoh harus mengandung unsure ruhiyah, halaqoh juga harus mengandung unsure Ilmu agar apa yang kita sampaikan dan kita diskusikan bukan hanya sekedar omong kosong tanpa adanya fakta dan data secara ilmiah. Ciri sebuah halaqoh mengandung unsure ilmu adalah, pertama Al I’lmiyatu Watsaqofah, halaqoh bisa dikatakan mengandung unsure ilmu manakala didalamnya ada suasana ilmiah, ciri ilmiah adalah objektif dan berdasarkan fakta. Kedua adalah Anadhoriyah, ini merupakan kemampuan analisis seorang kader tarbiyah dalam setiap dinamika social politik yang terjadi. Ketiga Al Minhajiyah (memahami minhaj), arah dan platform seperti apakah gerakan kita, itu haruslah dipahami betul para kader tarbiyah, sehingga para kader tidak mengalami kebingungan dalam melakukan maneuver gerakan sesuai dengan kondisi yang ada. Keempat Al Ijtima’iyah (bersosial), ajaran Islam bukanlah ajaran eksklusif yang hanya berlaku untuk satu kaum saja, akan tetapi Islam dilahirkan untuk semua ummat manusia. Dakwah tidak akan mengena jika kita tidak pernah bersosial atau mengurung diri apalagi sampai mengisolasi dari dinamika yang ada.Kelima Al Faniyah (berekonomi), perjuangan pasti membutuhkan pengorbanan dan salah satu pengorbanan tersebut adalah ekonomi. Bahkan di era sekarang ini kaum kafir dan musuh – musuh Islam menjajah ummat Islam dengan ekonomi, maka dari itu sudah semestinya seorang aktivis dakwah haruslah berusaha untuk bisa memenuhi kebutuhan ekonomi sendiri, sehingga tidak perlu menengadahkan tangan untuk meminta- minta.
3. Ad Dakwah
Ada tiga muatan dakwah yakni, Al Harokah (pergerakan/dinamis), Al Jihadiyah (semangat jihad) dan Al Jundiyah (ketaatan). Sebagaimana kita ketahui bahwa dinamika dakwah akan selalu berubah-rubah tidak statis, oleh karena itu seorang aktivis dakwahpun harus mampu menjawab perubahan tersebut, sehingga dakwah yang kita lakukanpun akan menjadi alternative bagi ummat karena mampu berbicara dengan bahasa saat yang dibutuhkan.
Itulah karakter halaqoh yang harus dipenuhi supaya aktivitas halaqoh yang kita lakukan tidak semata-mata menggugurkan kewajiban sebagai seorang kader tarbiyah, akan tetapi kita mampu memaknai arti halaqoh yang sesungguhnya. Dengan demikian halaqoh kita akan senantiasa dinamis dan kreatif.
Jika ketiga karakter itu terpenuhi maka halaqoh akan mampu melaksanakan fungsinya, yaitu ;
·         At Tarbawiyah, maksudnya adalah mampu mengkondisikan orang
·         Al Harokiyah (Bergerak/dinamis)
·         Atandzimiyah (Mengorganisir)
·         Al Fanatodiyah (Berpengasilan)

Sumber : http://arqomalifh.multiply.com/journal/item/29

Wednesday, November 23, 2011

Sepak Bola Indonesia Yang Kelaparan

November 23, 2011 4
Rasa lapar biasanya mudah memicu keliaran. Begitu pula dengan sepakbola Indonesia yang lapar gelar, lapar piala, bahkan lapar medali emas SEA Games. Jika trophy dan medali adalah satu-satunya penuntas rasa lapar, maka kita hanya pernah merasa kenyang pada saat juara SEA Games 1987 dan 1991. Selebihnya, perut kita selalu keroncongan.
Masih dengan analogi lapar dan makanan. Saat mengusung nama Hindia Belanda, kita adalah negara Asia pertama yang menjejakkan kaki di restoran kelas dunia bertajuk World Cup 1938. Restoran kelas wahid, dengan menu utama yang menjadi incaran negara sepakbola sekelas Brazil dan Italia. Sayang ketika itu Hungaria dengan cepat mengusir kita. Skor 6-0 memaksa Hindia Belanda harus puas mencicipi camilan saja. Tidak kenyang.
Di Asia, tidak jauh beda. Paling banter kita hanya mampir minum di babak pertama Piala Asia 1996, 2000, 2004, dan 2007. Dahaga sedikit terpuaskan, tapi rasa lapar tetap menggerogoti perut.
Alhasil, area paling realistis untuk makan gelar jadi lebih sempit ke ASEAN. Namun lagi-lagi kita kembali akrab dengan rasa lapar. Indonesia belum pernah sekalipun melahap trophy AFF (Piala Tiger). Empat kali hampir kenyang saat jadi runner-up. Namun hampir kenyang sama saja masih lapar. Akhirnya memang cuma 2 medali emas SEA Games 1987 dan 1991 yang pernah membuat kita lupa lapar. Dan itu sudah 20 tahun yang lalu, puasa yang sangat panjang....
Dan ketika kelaparan memuncak...
Antusiasme publik Indonesia yang begitu besar di Piala AFF 2010 dan SEA Games 2011, menunjukkan betapa laparnya kita. Indonesia menjadi tuan rumah, dan stadion GBK seolah tak sanggup lagi menampung ratusan ribu suporter yang ingin segera mengenyangkan diri dengan trophy dan medali.
Dua kali laga final, diiringi dengan kisruh tiket yang semakin menunjukkan betapa besar keinginan kita menuntaskan rasa lapar. Ketika orang merasa lapar, mereka bisa menjadi liar. Jika kata liar terlalu vulgar, katakanlah susah dikendalikan.
Peristiwa paling buruk pun telah terjadi, dua suporter timnas meninggal saat terhimpit desakan massa yang tak terkendali. Bukan salah suporter jika mereka sulit dikendalikan. Mereka cuma..... lapar.
C'mon PSSI!
Kita cuma butuh koki handal, yang tidak cuma hobi ribut, yang tak cuma sibuk merumuskan resep statuta, yang tidak hanya mengandalkan masakan-masakan instan. C'mon PSSI... kita sudah terlalu lapar. Bikin pembinaan yang bener! liga yang bener!

Dikutip dari: http://www.sepaxbola.info/2011/11/sepakbola-indonesia-yang kelaparan.html

Monday, November 21, 2011

Bumi Cinta (Habiburrahman El-Shirazy)

November 21, 2011 2
Sebenarnya novel ini sudah pernah saya baca sebelumnya yaitu satu tahun yang lalu, dan tiga hari yang lalu saya kembali dipertemukan dengan novel ini, bedanya satu tahun lalu belum ada label di novel tersebut, dan sekarang sudah ada label Top-Mega Bestseller di covernya (Amazing!!!). Karena saya salah satu pengagum karya-karya dari Kang Abik akhirnya saya tertarik untuk membaca lagi novel ini, karena pas pada saat itu saya baru saja menyelesaikan ujian tengah semester (UTS) jadi sambilan refreshing. Dan Alhamdulillah kurang dari tiga hari saya sanggup melumat habis isi dari novel yang satu ini. Dan setelah itu langsung saya share kesini deh... :)
Novel Bumi Cinta adikarya novelis No. 1 Indonesia yang juga pernah menerima penghargaan Sastra Nusantara tingkat Asia Tenggaran yaitu Habiburrahman El-Shirazy ini mengisahkan tentang kisah seorang pemuda Indonesia bernama Muhammad Ayyas yang harus bertempur dengan godaan iman, karena dia harus hidup di Rusia negeri yang menjunjung tinggi seks bebas dan pornografi, negrinya kaum homo, dan juga negri yang terkenal dengan pengakses video porno tertinggi di dunia. Ayyas merupakan seorang mahasiswa pasca sarjana di Delhi, India yang notabennya juga seorang santri. Muhammad Ayyas yang sebelumnya kuliah di Madinah ini berniat datang ke Rusia hanya ingin mengerjakan tugas penelitian sebagai tesisnya dari Dosen pembimbingnya yaitu mengenai Kehidupan Umat Islam di Rusia pada masa pemerintahan Stallin.
Dan tibalah ia di Rusia dengan disambut oleh teman lamanya yang bernama Devid. Devid inilah yang mencarikan apartemen tempat tinggal untuk Ayyas. Dengan alasan keterbatasan waktu untuk mencari apartemen Devid hanya bisa mendapatkan sebuah apartemen yang cukup strategis namun harus berbagi dengan orang lain. Parahnya teman seapartemennya itu adalah dua orang wanita Rusia yang cantik jelita yaitu Yelena dan Linor. Inilah awal dari cobaan keimanan bagi Muhammad Ayyas.
Yelena adalah seorang pelacur cantik kelas atas yang lagganannya adalah pejabat tinggi negara yang berkunjung ke Rusia dan dia meupakan perempuan yang Atheis, dan Linor adalah seorang pemain biola yang berparas cantik, akhirnya diketahui sebagai agen rahasia Mossad yang sangat membenci Islam. Adalah 2 wanita cantik dan sexy ini yang menjadi teman seapartemen Ayyas. Apartemen yang memiliki 3 kamar ini mengharuskan Ayyas harus selalu berinteraksi dengan keduanya di ruang tamu, dapur, dan ruang keluarga. Sungguh ini merupakan godaan keimanan yang dahsyat bagi Ayyas yang mencoba menjaga kesucian dirinya sebagai muslim.
Godaan bagi Ayyas tidak hanya sampai di situ, dosen pembimbing yang dirujuk sebagai pembimbingnya yaitu Profesor Abraham Tomskii tidak bisa melakukan bimbingan ke Ayyas karena mendadak harus keluar negri untuk waktu yang lama, professor tersebut menyerahkan tugas bimbingan ini kepada asistennya. Dan ternyata sang asisten adalah seorang doctor muda pintar nan jelita yang bernama Anastasia Palazzo, seorang penganut kristen ortodoks yang sangat taat.
Awalnya sikap Anastasia terhadap Ayyas biasa-biasa saja, namun seiring dengan berjalannya waktu interaksi yang intens sang asisten dengan Ayyas menimbulkan rasa simpati yang lebih di hatinya, dia terkagum-kagum dengan sosok Muhammad Ayyas yang sangat cerdas dan religius itu, dan ketertarikan itu pun kian hari kian menguat. Di lain pihak Yelena tengah dilanda konflik dengan sang mucikari dan Linor sang agen Mossad tengah menyiapkan rencana jahat kepada Ayyas, yaitu menyiapkan sebuah rekayasa fitnah, sebuah pengeboman terencana yang diarahkan kepada Ayyas sebagai pelakunya.
Tiga wanita inilah yang menjadi cobaan bagi keimanan Muhammad Ayyas ketika hidup di Rusia selama 3-5 bulan, dan waktu tersebut bukanlah singkat, apakah dia kan sanggup menahan godaan gadis-gadis Rusia yang terkenal cantik dan sexy itu???
Novel Bumi Cinta ini sarat dengan muatan dakwah yang dibalut dengan romansa cinta dilengkapi dengan beberapa cerita sejarah yang disisipkan guna menambah pengetahuaan kita tentang sejarah, juga dilengkapi dengan peristiwa pembantaian Zionis terhadap muslim Palestina di Sabra dan Sathila. Nuansa romansa memang terasa sangat kental di sini. Tiap halaman akan kita jumpai gejolak perasaan Ayyas atas wanita-wanita jelita yang dijumpainya.