Blognya Anak Kuliahan

Monday, March 28, 2011

Anggaran Responsif Gender (ARG)

March 28, 2011 0
Anggaran Responsif Gender (ARG)
PENGERTIAN
Anggaran responsif gender adalah pelaksanaan dari pengarusutamaan gender dalam proses penganggaran. Ini berarti sebagai penilaian anggaran berbasis gender (gender-based assessment of budgets), digabungkan perspektif gender pada setiap tingkat dalam proses penganggaran dan merestrukturisasi pendapatan dan belanja dalam rangka mempromosikan kesetaraan gender.
Pengertian lain dari anggaran responsif gender adalah anggaran yang responsif terhadap kebutuhan perempuan dan laki-laki (gender) yang merupakan alat untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender. Dari konsep dasar tersebut dapat dipahami bahwa anggaran responsif gender tidak hanya berpihak kepada kepentingan laki-laki maupun perempuan semata, namun memperhatikan keadilan kepentingan diantara gender tersebut. Sungguh suatu konsep yang ideal dan realistis untuk dijadikan pilihan.
Pengarusutamaan gender merupakan pengorganisasian kembali, perbaikan, pembangunan dan evaluasi dari proses kebijakan maka perspektif keadilan gender adalah menyatu dalam semua kebijakan pada setiap tingkat dan tahapan oleh pihak yang terlibat dalam pembuatan kebijakan.
Anggaran responsif gender tidak hanya berpihak kepada kepentingan laki-laki maupun perempuan semata, namun memperhatikan keadilan kepentingan diantara gender tersebut. Sungguh suatu konsep yang ideal dan realistis untuk dijadikan pilihan.
Sekarang tuntutan persamaan hak perempuan tidak melulu pada hak pendidikan. Tetapi sudah lebih jauh lagi yaitu hampir di semua sektor kehidupan. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, pemerintah memperkenalkan konsep anggaran responsif gender yaitu sebuah proses penganggaran yang melibatkan perempuan dan laki-laki secara bersama dengan kesempatan yang sejalan untuk berpartisipasi aktif dalam setiap tahapan penganggaran.

DASAR HUKUM
1.) Instruksi Presiden No.9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional.
2.) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 132 Tahun 2003 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Di Daerah.
3.) Undang-Undang No.11 tahun 2005 tentang Rativikasi Kovenan Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya terutama pasal 3 Negara Pihak pada Kovenan ini berjanji untuk menjamin persamaan bagi laki-laki dan perempuan untuk menikmati hak-hak ekonomi, sosial dan budaya yang tercantum dalam Kovenan ini.

PENTINGNYA ANGGARAN RESPONSIF GENDER
Anggaran responsif gender bukanlah tujuan tetapi hanyalah sebagai alat analisis yang digunakan untuk mendorong terwujudnya anggaran yang berpihak kepada masyarakat baik terhadap perempuan maupun laki-laki. Wacana anggaran responsive gender sampai saat ini belum banyak dipahami sebagai salah satu strategi mengatasi kemiskinan. Demikian pula masih banyak pihak yang menganggap gender itu menunjukkan perempuan dan gender mainstreaming sebagai sebuah program. Sebagai ganti, gender budget disebut juga sebagai anggaran responsive gender, anggaran sensitive gender dan anggaran untuk perempuan sebagai sinonim. Gender budget tidak berarti terpisah dengan anggaran untuk perempuan yang tidak terbatas pada target pengalokasian anggaran yang setara atau mempromosikan perempuan, namun meliputi keseluruhan anggaran, dan juga pendapatan. Tujuan dari anggaran responsif gender :
Kesetaraan Gender. Mencapai kesetaraan adalah tujuan paling fundamental dari anggaran responsif gender sebagai bagian dari pemenuhan hak asasi manusia. Gender budget akan mampu mengidentifikasi dampak dan memperlihatkan pemenuhan tentang kebutuhan spesifik semakin nyata.
Akuntabilitas. Gender budget merupakan mekanisme menetapkan komitmen kesetaraan gender diterjemahkan dalam komitmen anggaran. Gender budget akan membawa konsekuensi sebagai instrumen penting pada setiap level kebijakan sehingga menerjemahkannya dalam komitmen anggaran akan membuat pemerintah akuntabel.
Partisipasi dan transparansi. Gender budget akan meningkatkan partisipasi karena baik laki-laki maupun perempuan akan mempunyai kesempatan yang setara dalam perencanaan, implementasi maupun monitoring anggaran. Hal ini karena dalam kebijakan pun tidak akan melarang perempuan berpartisipasi. Semakin banyak fihak terlibat akan meningkatkan transparansi.
Efektivitas dan efisiensi. Perbedaan keinginan dan kebutuhan antara laki-laki dan perempuan melahirkan keinginan dan kebutuhan yang berbeda. Anggaran yang menjawab kebutuhan yang berbeda akan membuat lebih efektif dan efisien karena program dan kegiatan sesuai dengan kondisi dan masalah yang ada.
Tata Pemerintahan yang Baik (Good Governance). ARG adalah strategi penting dalam mencapai kesetaraan kewarganegaan dan distribusi sumber daya yang adil membantu menghilangkan ketimpangan dan mengurangi kemiskinan. ARG adalah alat memperkuat tak hanya ekonomi tapi juga tata pemerintahan yang baik secara umum.

KARAKTERISTIK AGGARAN RESPONSIF GENDER
Menurut United Nation Development Fund For Women (UNIFEM) untuk dapat disebut sebagai anggaran responsif gender, harus memiliki beberapa karakteristik yaitu :
- Bukan merupakan anggaran yang terpisah bagi laki-laki atau perempuan,
- Fokus pada kesetaraan gender dan PUG dalam semua aspek penganggaran baik di tingkat nasional maupun lokal,
- Meningkatkan keterlibatan aktif dan partisipasi stakeholder perempuan,
- Monitoring dan evaluasi belanja dan penerimaan pemerintah dilakukan dengan responsif gender,
- Meningkatkan efektivitas penggunaan sumber-sumber untuk mencapai kesetaraan gender dan pengembangan SDM,
- Menekankan pada prioritas daripada meningkatkan keseluruhan belanja pemerintah,
- Melakukan reorientasi dari program-program dalam sektor-sektor daripada menambah angka pada sektor-sektor khusus.
Ternyata anggaran responsif gender sudah berjalan di beberapa negara lain seperti di Australia dikenal dengan “women’s budget”, di Afrika Selatan dikenal dengan gender sensitive budget analisis, Tanzania dikenal dengan sebutan gender budget inisiatif bahkan di negara tetangga kita Philipina anggaran responsif gender-pun telah dilaksanakan. Berdasarkan pengalaman beberapa negara tersebut menunjukkan bahwa anggaranresponsif gender memberikan manfaat bagi pemerintah.
Salah satu manfaat tersebut bagi pemerintah adalah sebagai instrumen pemerintah untuk melaksanakan komitmennya dalam hal gender sebagaimana telah disepakati secara international. Fungsi anggaran selain sebagai fungsi ekonomi juga berfungsi sebagai distribusi pemerataan. Melalui penganggaran yang responsif gender dapat diketahui sejauh mana dampak dari alokasi anggaran yang telah ditempuh pemerintah berpengaruh terhadap kesetaraan gender. Gap/kesenjangan pelaksanaan prioritas pembangunan dapat dikurangi bahkan dihilangkan karena telah responsif terhadap kebutuhan gender (laki-laki maupun perempuan). Memberikan ruang bagi pemerintah untuk mengetahui fokus pembiayaan kepada kelompok marginal dan tidak beruntung terhadap alokasi anggaran. Lebih lanjut diharapkan dari penerapan ini adalah terwujudnya keseimbangan dan sustainable dalam pembangunan serta semakin meningkatnya akuntabilitas dan efektivitas pelaksanaan kebijakan pemerintah.

Sumber :
http://id.wordpress.com
http://pattiro-magelang.org

Wednesday, March 23, 2011

Pengertian : Konflik Sosial

March 23, 2011 0
Pengertian : Konflik Sosial
A. Pengertian
1. Secara etimologis. Secara etimologis konflik sosial berasal dari kata “confligere” yang berarti sama-sama memukul.
2. Menurut Para Ahli :
  • Berstein : Konflik merupakan suatu pertentangan, perbedaan yang tidak dapat dicegah. Konflik mempunyai potensi positif dan ada pula yang negative di dalam interaksi social.
  • Dr. Robert M.Z. : Lawang Konflik adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status, kekuasaan, di mana tujuan dari mereka yang berkonflik, tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya.
  • Drs. Ariyono Suyono : Konflik adalah proses atau keadaan di mana dua pihak berusaha menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing yang disebabkan adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai ataupun tuntutan dari masing-masing pihak.
  • James W. Vander Zanden : Konflik adalah suatu pertentangan mengenai nilai atau tuntutan hak atas kekayaan, kekuasaan, status atau wilayah tempat pihak yang saling berhadapan betujuan menetralkan, merugikan, ataupun menyisihkan lawan mereka.
  • Soerjono Soekanto : Konflik adalah proses social dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan.
B. Faktor Penyebab Konflik
Ada 4 faktor penyebab konflik, yaitu :
  • Perbedaan individu. Adalah konflik yang disebabkan perbedaan kepribadian atau individu tertentu.
  • Perbedaan Latar belakang kebudayaan. Adalah konflik yang disebabkan perbedaan kebudayaan dalam masyarakat.
  • Perbedaan Kepentingan. Adalah konflik yang terjadi karena kepentingan yang berbeda.
  • Perubahan social. Adalah konflik yang terjadi karena perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
C. Bentuk-bentuk konflik
1. Berdasarkan sifatnya :
  • Konflik destruktif adalah konflik yang muncul karena perasaan tidak senang, rasa benci, dan dendam dari seseorang ataupun kelompok terhadap pihak lain. Misal : Konflik Ambon, Konflik Poso.
  • Konflik Konstruktif adalah konflilk yang muncul karena perbedaan pendapat dari kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan. Misal : perbedaan pendapat dalam suatu organisasi.
2. Berdasarkan posisi pelaku yang berkonflik
  • Konflik vertical adalah konflik antar komponen masyarakat yang di dalam struktur yang memiliki tingkatan. Contoh : konflik antara bawahan dan atasan.
  • Konflilk horisantal adalah konflik yang terjadi antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan yang relative sama. Misal : Konflik antar organisasi massa.
  • Konflik diagonal adalah konflik yang terjadi karena adanya ketidakadilan alokasi sumberdaya ke seluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan yang ekstrim. Misal : Konflik Aceh
3. Berdasarkan sifat pelakunya :
  • Konflik terbuka adalah konflik yang diketahui semua pihak. Contoh : Konflik Palestina-Israel
  • Konflik tertutup adalah konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat konflik.
D. Dampak konflik
1. Dampak positif
  • Meningkatkan solidaritas antara anggota
  • Munculnya pribadi-pribadi yang kuat
  • Membantuk menghidupkan kembali norma lama dan menciptakan norma baru
  • Munculnya kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalam kekuatan seimbang.
2. Dampak negatif
  • Hancur dan retaknya kesatuan kelompok
  • Adanya perubahan kepribadian seorang individu
  • Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia
  • Kemiskinan bertambah dan tidak kondusifnya keamanan
  • Pendidikan formal dan informal terhambat karena rusaknya saran dan prasarana.
E. Bentuk-bentuk konflik
  • Konflik Pribadi adalah konflik antara pribadi dengan pribadi lain.
  • Konflik kelas social adalah konflik antara buruh dan majikan
  • Konflik rasial adalah konflik ras satu dengan ras lain
  • Konflik politik adalah konflik antara golongan politik satu dengan lainnya.
  • Konflik internasional adalah konflik antara satu Negara dengan Negara lain.
  • Konflik kelompok adalah konflik kelompok satu dengan yang lain.
F. Cara mengatasi konflik
Cara mengatasi konflik adalah dengan akomodasi. Ada beberapa bentuknya, yakni :
  • Genjatan senjata. Merupakan pencegahan permusuhan antarpihak yang bertikai untuk jangka waktu tertentu, guna melakukan pekerjaan tertentu yang tidak boleh di ganggu.
  • Mediasi adalah penghentian peritikaian oleh pihak ketiga dengan memberikan keputusan mengikat.
  • Konsiliasi Adalah usaha mempertemukan keinginan pihak yang berselisih bagi tercapainya suatu persetujuan bersama.
  • Stalemate Adalah keadaan pihak yang bertentangan mempunyai kekuatan seimbang tetapi berhenti pada titik tertentu tidak bisa maju ataupun mundur
  • Arbitrasi Merupakan perselisihan yang langsung dihentikan pihak ketiga yang memutuskan dan diterima serta ditaati oleh kedua pihak.
  •  Ajudikasi Adalah penyelesaian perkara atau sengketa pengadilan.
  • Eliminasi Adalah pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat konflik
  • Dominasi Adalah orang atau pihak yang memiliki kekuatan besar dapat memaksakan orang atau pihak lain menaatinya.
  • Mayority rules Adalah suara terbanyak ditentukan melalui voting akan menentukan keputusan tanpa pertimbangan argumentasi.
  • Kompromi Adalah semua pihak yang terlibat konflik berusaha mencari jalan tengah dengan menguraikan tuntutan tertentu.
  • Minority consent Adalah kelompok minoritas yang kalah menerima keputusan serta sepakat untuk melakukan kegiatan bersama.
  • Integrasi Adalah pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembalik sampai kelompok mencapai keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.
Sumber : http://aguskristiyono.blogspot.com

Sunday, March 20, 2011

Sample of The Good Speech Topic

March 20, 2011 0
Sample of The Good Speech Topic
The Repairing System In The Merak Harbor
Assalamualaikum Wr. Wb.
Good Afternoon ladies and gentlemen
Nowadays, transportations become very important thing to make accelerate economic system in the world. If the transportations getting in a problems, who comes to get hurt? The Countries? The government? The people? Every body in this world will be get hurt if one the tools of economic system in problems. Today, I’m going to talk about the problem in the Merak harbor. I will discuss about the causes of truck queues at the Merak harbor, as well as the impact caused by the truck queue. Further I will make a conclusion what I have talk about, and then open question and answer session.
I’ll start with the causes. Media Indonesia says : Truck queues that occur at the Merak harbor caused by many things, among others are: First, because increasing amount of cargo, where there is an increase demand by 11 %. The second because declining number of ships ready for operation, at that time 2 units ship suffered technical damage and 7 units of ships conducting the annual docking, thus, from 33 units of Ro-ro ships in the cross-Merak-Bakauheni only 24 units available on the track. Third, because the age of ships in cross-Merak - Bakauheni average is very old, aged 10-20 years there are 6 ships, 20-30 years there are 15 ships and more than 30 years old there were 12 ships. And finally, the cause is due to the strong winds accompanied by high waves, causing decreased services.
Now the impact. Media Indonesia says : the impact caused by queuing trucks in the Merak harbor, among others: late delivery things from Java to Sumatra, this causes declining quality of an item even broken, for example vegetables and fruits, this affects to consumers  they will not to buy it, and result is the traders losing money. And rumored that the national transport entrepreneurs (Organda) suffer losses IDR. 1.5 billions daily.
And the conclusion is, truck queues that happen at the Merak harbor caused by several things, there are : increasing the load, damage to the ship because it was old, and also because of bad weather. This disaster get hurt various parties, from business to consumers, from the people to government. Therefore, my recomendations is the government should to solve this problem as soon as possible. Thank you for your attention. Are there any questions? I would like to answer by my pleasure.

inf. : speech of midterms test