Blognya Anak Kuliahan

Monday, February 26, 2018

Dari MDGs ke SDGs; Transformasinya dan Perbedaannya


Seiring berakhirnya periode program Millennium Development Goals (MDGs) pada akhir tahun 2015. Sekurangnya 193 kepala negara yang hadir melakukan sidang umum di PBB pada 25 September 2015 lalu secara resmi telah mengesahkan Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai sebuah kesepakatan baru terhadap agenda pembangunan global untuk periode 2016-2030. Semangat perubahan ini dilandasi oleh kesadaran akan pentingnya menjaga kelangsungan hidup manusia dan lingkungan, tidak hanya untuk saat ini melainkan untuk generasi yang akan datang.

MDGs yang dirumuskan oleh negara-negara Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dan para pakar beberapa lembaga internasional berbeda dengan SDGs yang melibatkan pemangku kepentingan yang lebih luas. Sejak awal, SDGs dibuat melalui proses partisipatoris yang sangat inklusif dengan cara konsultasi langsung dengan semua kalangan (pemerintah, masyarakat sipil, akademisi, pihak swasta, dan masyarakat filantropi) baik dari negara  maju maupun berkembang. Hal tersebut berkontribusi pada adanya beberapa perbedaan penting antara MDGs dan SDGs, yaitu;
  1. Pertama, SDGs dirumuskan berdasarkan prinsip-prinsip HAM, inklusivitas, dan antidiskriminasi.
  2. Kedua, dalam hal agenda, SDGs tidak hanya berfokus pada upaya pemenuhan kebutuhan masa sekarang, tetapi juga memerhatikan kebutuhan masa yang akan datang atau berkelanjutan.
  3. Ketiga, SDGs ditujukan untuk memastikan bahwa semua manusia dapat menikmati kehidupan yang sejahtera dan bahwa kemajuan ekonomi, sosial, dan teknologi terjadi selaras dengan alam/lingkungan.
  4. Keempat, SDGs juga dirancang untuk mendorong perdamaian agar terwujud masyarakat adil dan inklusif yang bebas dari rasa takut dan kekerasan.
  5. Kelima, SDGs mengutamakan kerja sama seluruh pemangku kepentingan.

MDGs dan SDGs juga berbeda dalam hal jumlah tujuan dan indikator. Sebelumnya, pada MDGs ada 8 tujuan dan 60 indikator. Pada SDGs, jumlah tersebut bertransformasi menjadi 17 tujuan dan 232 indikator (revisi terakhir dari UNStats pada Maret 2017). Di antara 17 tujuan pada SDGs, ada 4 yang benar-benar tidak ada pada MDGs, yaitu tujuan 9 (industri, inovasi, dan infrastruktur), tujuan 10 (mengurangi ketimpangan), tujuan 11 (masyarakat dan kota yang berkelanjutan), dan tujuan 16 (perdamaian, keadilan, dan institusi yang kuat). Adapun transformasi tujuan pembangunan global dari MDGs ke SDGs dapat dilihat pada gambar berikut:


Proses perumusan SDGs berbeda sekali dengan MDGs. SDGs disusun melalui proses yang partisipatif, salah satunya melalui Myworld Survey (http://data.myworld2015.org), sebuah survey yang dilakukan oleh PBB yang dibantu oleh beberapa lembaga yang menjadi mitra kerjanya. Survei yang diadakan sejak 2013 hingga 2015 ini mampu menjadi sebuah masukan berharga bagi Sekjen PBB dan para pemimpin dunia dalam merumuskan dan mengesahkan SDGs pada September 2015 lalu.

Salah satu perubahan penting yang mendasar yang dibawa oleh SDGs adalah adanya prinsip “tidak ada seorangpun yang ditinggalkan”. Selain itu, SDGs juga mengandung prinsip kesetaraan yang menekankan bahwa anta-negara dan antar-warga negara adalah sama atau setara. Kemudian, penerapan SDGs tidak memandang bulu, karena berlaku secara universal bagi negara-negara anggota PBB, baik negara maju, miskin, dan negara berkembang. Adapun beberapa perbedaan yang mencolok dari tujuan pembangunan global MDGs dengan SDGs dapat dilihat pada gambar berikut:


Ke 17 goals dari SDGs dapat dikelompokkan dalam empat pilar, yakni pembangunan manusia, pembangunan ekonomi, pembangunan lingkungan hidup, dan governance;
  • Pilar pembangunan manusia lekat dengan penyediaan pelayanan dasar sehingga tujuan SDGs yang dapat dikelompokkan dalam beberapa sektor (kehidupan yang sehat, pemerataan kualitas pendidikan, pendidikan inklusif serta pembelajaran seumur hidup untuk semua, mengakhiri kemiskinan dan mencapai kesetaraan gender, serta memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan)
  • Tujuan SDGs pada pilar pembangunan lingkungan hidup antara lain memastikan ketahanan pangan dan gizi yang baik, mencapai akses universal ke air dan sanitasi, menjamin energi yang berkelanjutan, memastikan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan, mengambil tindakan untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya, mengelola aset sumber daya alam secara berkelanjutan, mengelola ekosistem yang berkelanjutan dan menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati.
  • Tujuan SDGs di pilar ekonomi yakni mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pekerjaan yang layak untuk semua, membangun infrastruktur, mempromosikan industrialisasi yang inklusif dan berkesinambungan dan mendorong inovasi, membuat kota-kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, ulet, dan berkelanjutan.
  • Di bidang governance, tujuan SDGs antara lain mengurangi kesenjangan dalam dan antar negara, memastikan masyarakat stabil dan damai, dan memperkuat cara pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.



(dari berbagai sumber)

2 comments: