Blognya Anak Kuliahan

Friday, April 6, 2012

Analisis Website Pemda Kabupaten Pidie Jaya (Aceh)

April 06, 2012 5
A. Pendahuluan

Organisasi pemerintah yang berbasis kepada Teknologi Informasi menjadi hal yang sangat penting dalam abad ke 21 di era milineum ketiga ini. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu.
Kekuatan suatu organisasi pemerintahan akan sangat tergantung kepada informasi atau pengetahuan yang dimilikinya, informasi akan menjadi perekat unsur-unsur yang ada dalam suatu organisasi.
Sejalan dengan itu, peran dan fungsi pemerintah dalam kerangka mensosialisasikan kebijakan dan informasi yang cepat sangat mutlak diperlukan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan membuat suatu portal website. Dengan adanya website, informasi, komunikasi, dan transaksi antara masyarakat dan pemerintah dilakukan via internet. Sehingga ada beberapa manfaat yang dihasilkan seperti misalnya, komunikasi dalam sistem administrasi berlangsung dalam hitungan jam, bukan hari atau minggu. Artinya, pelayanan pemerintah pada masyarakat menjadi sangat cepat, service dan informasi dapat disediakan 24 jam sehari, tujuh hari dalam seminggu. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, bahkan mobile dimanapun tanpa harus hadir secara langsung. Fungsi ini disebut sebagai fungsi pelayanan pemberian informasi secara G2C (Government to Citizen). Fungsi lainnya adalah G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government).


B. Fungsi & Manfaat Situs Resmi Pemerintah Daerah
Beberapa fungsi dan manfaat dari adanya website atau situs remi Pemerintah Daerah ini, antara lain :
  • Memperkenalkan dan mempromosikan kelebihan yang ada baik sumber daya alam maupun produk hasil bumi suatu daerah tertentu, agar dapat diketahui secara luas baik dalam skala nasional maupun internasional agar dapat menarik minat investor dalam negeri atau investor asing menanamkan modal di wilayah Pemerintah Daerah.
  • Memperlihatkan secara nyata kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam melaksanakan urusan pemerintahan kepada masyarakat umum secara luas.
  • Tersedianya sarana interaksi langsung antara Pemerintah Daerah dan masyarakat, terutama para perantau dari daerah asal yang ingin memperoleh informasi secara langsung akan perkembangan pembangunan di daerah asalnya dengan tersedianya konten berita dan forum.
  • Memberitakan produk-produk hukum yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) yang dapat dilihat oleh masyarakat umum.
  • Menjadi indikator dan barometer bagi pembangunan daerah dari suatu Pemerintah Daerah tertentu dengan Pemerintah Daerah lainnya, sehingga tiap daerah terpacu untuk membangun wilayah daerahnya masing-masing, dan memperluas wawasan Pemerintah Daerah akan informasi-informasi baru dari daerah lainnya.
Dari beberapa fungsi di atas, dapat diketahui bahwa informasi yang cepat dan tepat mempengaruhi perkembangan suatu daerah dalam skala regional, nasional maupun internasional.


C. Analisis Website Pemda Pidie Jaya
www.pidiejayakab.go.id adalah situs resmi pemerintah daerah Kabupaten Pidie Jaya yang merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Aceh. Website ini ditujukan untuk masyarakat umum yang ingin mengakses informasi tentang Kabupaten Pidie Jaya.
1. Tampilan
Homepage atau tampilan awal merupakan salah satu yang akan mampu menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi pengunjung dari sebuah website. Dilihat dari segi tampilan, website ini memiliki tampilan yang standar seperti website-website pemerintah daerah pada umumnya, jadi untuk website pemerintah Kabupaten Pidie Jaya ini tidak ada hal istimewa yang dapat dijadikan sebagai ciri khas yang membedakannya dengan website dari pemerintah daerah lainnya.

2. Fitur
Fitur yang tersedia pada website ini bisa dikatakan cukup lengkap dengan berbagai link-link yang akan langsung menghubungkan kita kepada halaman yang ingin kita tuju. Misalnya bila kita ingin membaca tentang sejarah Pidie Jaya, motto, visi dan misi, dan lain sebagainya, kita hanya perlu menge-klik link yang bertuliskan hal tersebut untuk mendapatkan halaman yang memuat konten tersebut. Berikut gambar dari tampilan fitur dari website Kabupaten Pidie Jaya :


3. Kelebihan
  • Ada fasilitas search engine untuk mencari informasi yang kita inginkan.
  • Adanya peta situs (disini dinamakan dengan data-base) sehingga memudahkan kita untuk mengetahui isi dari web.
  • Terdapat poling jajak pendapat sehingga pemda dapat mengetahui pendapat masyarakat tentang data yang ingin diketahui pemerintah daerah Pidie Jaya.
  • Adanya forum untuk diskusi warga, sehingga masyarakat dapat mendiskusikan masalah-masalah yang sedang terjadi di Kabupaten Pidie Jaya.
  • Terdapat Peta Kabupaten Pidie Jaya (Download), hal ini sangat bermanfaat bagi pengunjung khususnya bagi pendatang baru yang belum mengetahui sama sekali tentang tempat-tempat di Kabupaten Pidie Jaya.
  • Terdapat link berita daerah maupun nasional :


4. Kekurangan
  • Berita kurang Up to Date, terlihat pada akses terakhir pada saat mau mem-publish postingan ini yaitu tanggal 6 April 2012, tapi berita terakhir adalah 29 Februari 2012. Jadi sudah lebih dari sebulan website tersebut tidak di-update.
  • Layout web kurang menarik
  • Tidak adanya penghitung jumlah pengunjung
  • Tidak adanya buku tamu
  • Tidak adanya pilihan bahasa bagi pengunjung luar negeri, hanya ada bahasa Indonesia
5. Kesimpulan
Setelah menelusuri website pemda Pidie Jaya, saya dapat menyimpulkan beberapa hal yang diantaranya :
  • Website ini sekilas cukup mempermudah masyarakat yang ingin mengetahui sekilas tentang Kabupaten Pidie Jaya beserta pemerintahannya, namun hal ini tidak akan berfungsi apabila masyarakatnya melek teknologi. Jadi perlu diadakannya sosialisasi website kepada masyarakat daerah. Fungsi dari G2C (Government to Citizen) terlaksanakan.
  • Berita-berita yang kurang up date membuat masyarakat khususnya masyarakat luar daerah menjadi tidak tahu info atau kejadian terkini dari pemerintah Kabupaten Pidie Jaya
  • Jika dilihat dari konteksnya isi dari website ini memang telah seusai dengan visi dan misi, namun tidak adanya interaksi sama sekali dalam website ini, informasi yang diberikan hanya bersifat publish saja. Forum yang disediakan tidak efektif karena kurang tanggapan.
  • Tampilan website yang terkesan kaku, menjadikan web ini kurang menarik perhatian pengunjung atau masyarakat.
6. Saran
Dari uraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Website Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya dengan tampilannya yang cukup baik dan informasi sudah memadai namun tidak dapat memberikan akses yang memadai bagi masyarakat karena website ini baru dalam tahapan publish, belum terdapat interaksi sama sekali dan informasi yang disampaikan pun tidak bersifat aktual, maka disini dibutuhkan peningkatan kualitas website dengan memberikan akses bagi masyarakat untuk berinteraksi secara online dengan pemerintah karena untuk menciptakan good governance membutuhkan e-gov yang baik.

Al-Khawarizmi : Ilmuwan Muslim Penemu Bilangan Nol

April 06, 2012 2

Kita pasti sudah sering mendengar istilah algoritma. Tapi, tahukah siapa penemunya? Bisa jadi kita menduga orang tersebut dari dunia Barat. Padahal, ia adalah seorang ilmuwan muslim yang bernama Al Khawarizmi.
Nama lengkapnya adalah Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi. Lahir di Khawarizmi, Uzbeikistan, pada 194 H/780 M. Kepandaian dan kecerdasannya mengantarkannya masuk ke lingkungan Dar al-Hukama (Rumah Kebijaksanaan), sebuah lembaga penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang didirikan oleh Ma’mun Ar-Rasyid, seorang khalifah Abbasiyah yang terkenal.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, algoritma berarti prosedur sistematis untuk memecahkan masalah matematis dalam langkah-langkah terbatas. Nama itu berasal dari nama julukan al-Khawarizmi. Karya Aljabarnya yang paling monumental berjudul al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal-Muqabalah (Ringkasan Perhitungan Aljabar dan Perbandingan). Dalam buku itu diuraikan pengertian-pengertian geometris. Ia juga menyumbangkan teorema segitiga sama kaki yang tepat, perhitungan tinggi serta luas segitiga, dan luas jajaran genjang serta lingkaran. Dengan demikian, dalam beberapa hal al-Khawarizmi telah membuat aljabar menjadi ilmu eksak.
Buku itu diterjemahkan di London pada 1831 oleh F. Rosen, seorang matematikawan Inggris. Kemudian diedit ke dalam bahasa Arab oleh Ali Mustafa Musyarrafa dan Muhammad Mursi Ahmad, ahli matematika Mesir, pada 1939. Sebagian dari karya al-Khawarizmi itu pada abad ke-12 juga diterjemahkan oleh Robert, matematikawan dari Chester, Inggris, dengan judul Liber Algebras et Al-mucabola (Buku Aljabar dan Perbandingan), yang kemudian diedit oleh L.C. Karpinski, seorang matematikawan dari New York, Amerika Serikat. Gerard dari Cremona (1114–1187) seorang matematikawan Italia, membuat versi kedua dari buku Liber Algebras dengan judul De Jebra et Almucabola (Aljabar dan Perbandingan). Buku versi Gerard ini lebih baik dan bahkan mengungguli buku F. Rozen.
Dalam bukunya, al-Khawarizmi memperkenalkan kepada dunia ilmu pengetahuan angka 0 (nol) yang dalam bahasa Arab disebut sifr. Sebelum al-Khawarizmi memperkenalkan angka nol, para ilmuwan mempergunakan abakus, semacam daftar yang menunjukkan satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya, untuk menjaga agar setiap angka tidak saling tertukar dari tempat yang telah ditentukan dalam hitungan.
Akan tetapi, hitungan seperti itu tidak mendapat sambutan dari kalangan ilmuwan Barat ketika itu, dan mereka lebih tertarik untuk mempergunakan raqam al-binji (daftar angka Arab, termasuk angka nol), hasil penemuan al-Khawarizmi. Dengan demikian, angka nol baru dikenal dan dipergunakan orang Barat sekitar 250 tahun setelah ditemukan al-Khawarizmi. Dari beberapa bukunya, al-Khawarizmi mewariskan beberapa istilah matematika yang masih banyak dipergunakan hingga kini. Seperti sinus, kosinus, tangen dan kotangen.
Karya-karya al-Khawarizmi di bidang matematika sebenarnya banyak mengacu pada tulisan mengenai aljabar yang disusun oleh Diophantus (250 SM) dari Yunani. Namun, dalam meneliti buku-buku aljabar tersebut, al-Khawarizmi menemukan beberapa kesalahan dan permasalahan yang masih kabur. Kesalahan dan permasalahan itu diperbaiki, dijelaskan, dan dikembangkan oleh al-Khawarizmi dalam karya-karya aljabarnya. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan apabila ia dijuluki ”Bapak Aljabar.”
Bahkan, menurut Gandz, matematikawan Barat dalam bukunya The Source of al-Khawarizmi’s Algebra, al-Khawarizmi lebih berhak mendapat julukan “Bapak Aljabar” dibandingkan dengan Diophantus, karena dialah orang pertama yang mengajarkan aljabar dalam bentuk elementer serta menerapkannya dalam hal-hal yang berkaitan dengannya.
Di bidang ilmu ukur, al-Khawarizmi juga dikenal sebagai peletak rumus ilmu ukur dan penyusun daftar logaritma serta hitungan desimal. Namun, beberapa sarjana matematika Barat, seperti John Napier (1550–1617) dan Simon Stevin (1548–1620), menganggap penemuan itu merupakan hasil pemikiran mereka.
Selain matematika, Al-Khawarizmi juga dikenal sebagai astronom. Di bawah Khalifah Ma’mun, sebuah tim astronom yang dipimpinnya berhasil menentukan ukuran dan bentuk bundaran bumi. Penelitian itu dilakukan di Sanjar dan Palmyra. Hasilnya hanya selisih 2,877 kaki dari ukuran garis tengah bumi yang sebenarnya. Sebuah perhitungan luar biasa yang dapat dilakukan pada saat itu. Al-Khawarizmi juga menyusun buku tentang penghitungan waktu berdasarkan bayang-bayang matahari.
Buku astronominya yang mahsyur adalah Kitab Surah al-Ard (Buku Gambaran Bumi). Buku itu memuat daftar koordinat beberapa kota penting dan ciri-ciri geografisnya. Kitab itu secara tidak langsung mengacu pada buku Geography yang disusun oleh Claudius Ptolomaeus (100–178), ilmuwan Yunani. Namun beberapa kesalahan dalam buku tersebut  dikoreksi dan dibetulkan oleh al-Khawarizmi dalam bukunya Zij as-Sindhind sebelum ia menyusun Kitab  Surah al-Ard.
Selain ahli di bidang matematika, astronomi, dan geografi, Al-Khawarizmi juga seorang ahli seni musik. Dalam salah satu buku matematikanya, ia menuliskan pula teori seni musik. Pengaruh buku itu sampai ke Eropa dan dianggap sebagai perkenalan musik Arab ke dunia Latin. Dengan meninggalkan karya-karya besarnya sebagai ilmuwan terkemuka dan terbesar pada zamannya, Al-Khawarizmi meninggal pada 262 H/846 M di Baghdad.
Setelah al-Khawarizmi meninggal, keberadaan karyanya beralih kepada komunitas Islam. Yaitu, bagaimana cara menjabarkan bilangan dalam sebuah metode perhitungan, termasuk dalam bilangan pecahan; suatu penghitungan Aljabar yang merupakan warisan untuk menyelesaikan persoalan perhitungan dan rumusan yang lebih akurat dari yang pernah ada sebelumnya.
Di dunia Barat, Ilmu Matematika lebih banyak dipengaruhi oleh karya al-Khawarizmi dibanding karya para penulis pada Abad Pertengahan. Masyarakat modern saat ini berutang budi kepada al-Khawarizmi dalam hal penggunaan bilangan Arab. Notasi penempatan bilangan dengan basis 10, penggunaan bilangan irasional dan diperkenalkannya konsep Aljabar modern, membuatnya layak menjadi figur penting dalam bidang Matematika dan revolusi perhitungan di Abad Pertengahan di daratan Eropa. Dengan penyatuan Matematika Yunani, Hindu dan mungkin Babilonia, teks Aljabar merupakan salah satu karya Islam  di dunia Internasional.

Sumber : http://www.suara-tamiang.com/2012/03/al-khawarizmi-penemu-bilangan-nol.html#ixzz1qhIkeagy

Monday, April 2, 2012

Daftar Kekayaan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2012-2017

April 02, 2012 2
Gabungan Solidaritas Anti Korupsi (GaSAK) Bireuen memaparkan daftar kekayaan lima calon gubernur Aceh. Daftar kekayaan ini berdasarkan pengumuman KIP Aceh Nomor 22/KIP-ACEH/III/2012.
Koordinator GaSAK Mukhlis menyebutkan, dalam daftar itu calon gubernur Irwandi Yusuf menempati urutan teratas dengan jumlah kekayaan Rp9 miliar. Sedangkan Zaini Abdullah menempati urutan terakhir dengan kekayaan Rp99,7 juta.
Pada posisi kedua ada Darni M.Daud dengan nilai kekayaan Rp5,1 miliar. Teungku Ahmad Tajudin atau dikenal dengan nama Abi Lampisang di urutan berikutnya dengan kekayaan Rp1,5 miliar. Sedangkan Muhammad Nazar dengan kekayaan Rp 1,28 miliar ditambah 2500 uang dolar Amerika.
Untuk posisi calon Wakil Gubernur, kata Mukhlis, Muhyan Yunan menempati urutan teratas dengan kekayaan Rp 8,7 miliar dan Muzakir Manaf di urutan terakhir dengan kekayaan Rp 66,35 juta.

Berikut daftar kekayaan pasangan calon gubernur Aceh sesuai pengumuman KIP Aceh:
Nomor Urut 1 :
Tgk H Ahmad Tajuddin AB Rp1.573.000.000.
Ir H Teuku Suriansyah M.Si Rp2.062.915.665

Nomor Urut 2 :
drh Irwandi Yusuf  Rp 9.002.194.771
DR Ir Muhyan Yunan M.Sc (Hw. Eng) Rp8.709.104.078

Nomor Urut 3 :
Prof DR H Darni M Daud MA Rp5.102.868.818
DR Tgk Ahmad Fauzi        Rp1.784.898.111

Nomor Urut 4:
H Muhammad Nazar Rp 1.287.264.113 dan USD 2.500.
Ir Nova Iriansyah MT Rp 3.048.077.285 dan USD33.092

Nomor Urut 5:
dr H Zaini Abdullah Rp 99.788.369
Muzakir Manaf  Rp 66.359.878

Sumber : http://atjehpost.com/index.php/read/2012/03/30/5363/0/5/Ini-Daftar-Kekayaan-Calon-Gubernur-Aceh-