Blognya Anak Kuliahan

Friday, December 15, 2017

Field Trip ke Pabrik Pembuatan Rumah

December 15, 2017 1
Dampak kemajuan teknologi dari tahun ke tahun semakin menggila. Hal-hal yang dulunya dianggap mustahil kini bisa dengan mudah diwujudkan. Mungkin tidak pernah terbayangkan oleh nenek moyang kita bahwa kini bepergian jauh ribuan kilometer bisa ditempuh hanya dalam hitungan jam, berkirim kabar dengan kerabat yang jauh terpisah hanya hitungan detik, dan berbagai keajaiban lainnya yang berada diluar jangkauan manusia seabad yang lalu. Teknologi memang sangat mempermudah manusia.

Namun pernahkah terpikir membangun sebuah rumah yang idealnya dikerjakan dalam waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan bisa selesai hanya dalam satu hari? Mustahil? Mungkin saja?. Dan jawabannya adalah ya, sebuah rumah sangat mungkin untuk dibangun dalam hitungan hari. Alhamdulillah, saya berkesempatan langsung untuk mengunjungi pabrik yang mampu memanfaatkan kemajuan peradaban teknologi yang luar biasa dasyat ini.

Melalui salah satu mata kuliah yang saya ambil pada semester kedua tahun ajaran 2016/2017, Sustainable Housing Development, saya mendapatkan kesempatan untuk menjalani studi lapangan di salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang konstruksi dan manufaktur terbesar di Glasgow yang bernama CCG. Walaupun bukan perusahaan milik negara, perusahaan ini telah lama menjadi mitra yang dipercayakan oleh Pemerintah Skotlandia untuk membangun beberapa proyek perumahan di beberapa wilayah di pinggiran kota.

Adalah konsep off-site manufacture istilah yang digunakan untuk menjelaskan teknik membangun rumah yang dilakukan bukan di lahan yang akan didiami, melainkan di pabrik khusus. Terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui untuk membangun rumah dengan metode off-site manufacture. Tahap pertama adalah desain, klien berkonsultasi dengan tim desain untuk menentukan tampilan rumah impian dan jenis material bangunan yang akan dipakai, tahapan ini menentukan jumlah alokasi dana yang nantinya akan dikeluarkan oleh si klien.

Setelah desainer yang ditunjuk berhasil meyakinkan klien untuk mengambil desain yang sesuai dengan keinginan dan rekomendasi, pihak perusahaan langsung menyiapkan sejumlah komponen utama bangunan seperti dinding, lantai, atap, pintu, dan jedela dengan menggunakan software canggih yang bernama CAD/CAM (computer-aided design and computer-aided manufacturing). Tahapan ini bisa selesai dalam waktu satu hari, dan bisa lebih tergantung kompleksitas desain.



Komponen utama bangunan yang telah rampung akan dikirimkan ke tempat tujuan di seluruh Skotlandia dan Britania Raya melalui jalur darat, pihak perusahaan berani menggaransi bahwa proses pengiriman mengambil waktu tidak lebih dari 24 jam. Kemudian tahapan terakhir sekaligus yang paling menentukan adalah proses instalasi bangunan di lahan yang akan ditempati dengan menggunakan sejumlah alat berat yang dikendalikan oleh teknisi-teknisi profesional.

Setiap tahunnya, CCG mampu memproduksi sekitar 3000 unit rumah, bahkan salah satu pengalaman terbaik mereka adalah ketika berhasil menangani proyek 100 unit rumah yang bisa selesai dalam waktu 100 hari. Bagi mereka, membangun rumah merupakan pekerjaan yang sangat menyenangkan, apalagi dengan dukungan teknologi tingkat tinggi dan pekerja yang berkompeten menambah kemudahan bagi mereka dalam mewujudkan impian masyarakat untuk memiliki rumah idaman.

Harus diakui bahwa memang ada kesenjangan teknologi antara negara-negara maju di Eropa dan amerika dengan negara-negara berkembang seperti Indonesia, seperti halnya off-site manufacture yang sudah lama diterapkan di negara-negara maju tetapi belum sama sekali menyentuh negara-negara berkembang. Saat ini Indonesia masih berfokus pada pengentasan permasalahan sosial seperti pengembangan sumber daya manusia, sehingga memang belum siap untuk mengaplikasikan teknologi berdaya saing tinggi.


Ketika Indonesia telah memiliki sumber daya manusia yang terampil di masa depan, bukan tidak mungkin suatu saat perkembangan teknologi di Indonesia akan mampu melampaui teknologi yang dikembangkan oleh negara-negara hebat seperti Jepang, Cina, Amerika, Jerman, Inggris, dan lain sebagainya. Dan ini merupakan amanah sekaligus tantangan bagi pelajar Indonesia yang menuntut ilmu di luar negeri untuk kembali ke bumi pertiwi demi membangun bangsa.

Thursday, December 14, 2017

Sepakbola di Glasgow; Derby, Prestasi, dan Ideologi

December 14, 2017 0
Sepakbola di Glasgow; Derby, Prestasi, dan Ideologi
Bagi masyarakat di Kota Glasgow sepakbola adalah identitas, hal tersebut merujuk pada adanya tiga klub sepakbola yang bermarkas di kota ini dan bermain di level tertinggi kompetisi sepakbola Skotlandia, yaitu Celtic, Rangers, dan Partick Thistle. Ketiga klub tersebut masing-masing mewakili district di kota Glasgow dan menjadi kebanggan masyarakat setempat. 

Tidak seperti dua nama yang disebutkan pertama, nama terakhir mungkin kurang familiar bagi pecinta sepakbola di tanah air, maklum Partick Thistle hanyalah klub papan tengah dengan prestasi yang tidak begitu diperhitungkan, raihan terbaik mereka sejauh ini selama mengikuti kompetisi adalah satu gelar Scottish Cup (1920-21), dan satu gelar Scottish League Cup (1971-72), dan sama sekali belum pernah mencicipi manisnya tropi Scottish Football League (sekarang bernama Scottish Premiership).

Lain halnya dengan dua klub gaek Celtic dan Rangers yang namanya sudah sangat mendunia karena prestasi dan persaingan antara keduanya, bahkan dari sekian banyak derby bergengsi di semua liga top Eropa, rasanya tidak ada yang menyamai derby dua tim asal Glasgow ini. Derby kedua tim ini bisa dibilang salah satu rivalitas tertua dan tersengit dalam dunia sepakbola. Pertemuan kedua klub disebut juga dikenal dengan derby Old Firm, disebut Old karena persaingan keduanya telah berlangsung sangat lama, yaitu sejak abad ke-19 dan masih berlangsung sampai sekarang. Kemudian Firm bisa berarti karena keuntungan besar yang akan dan pasti selalu diperoleh oleh pihak penyelenggara ketika kedua tim bertemu, karena sudah pasti akan dipenuhi para pendukung dari kedua klub.

Kalau digabungkan dari seluruh ajang Scottish Premiership, Scottish Cup, Scottish League Cup, keduanya sudah 408 kali bertemu. Dari jumlah tersebut, Rangers mampu mencatatkan 159 kali kemenangan, lalu sebanyak 98 pertandingan imbang, dan sisanya 151 kali dimenangkan oleh Celtic. Musim 2016/17 ini, keduanya telah bertemu sebanyak lima kali di semua ajang, empat kemenangan untuk Celtic, dan satu pertandingan berakhir seri. Terakhir (29/04), Rangers dilibas tanpa ampun oleh Celtic dengan skor 1-5 di kandang sendiri.

Kemudian dalam hal prestasi, nampaknya kedua klub tersebut terlalu sangat dominan terhadap klub-klub peserta lainnya. Sejak kompetisi resmi untuk pertama kali digulirkan pada tahun 1890 hingga musim 2016/2017, tercatat sebanyak 120 gelar juara liga terdistribusi untuk 11 klub berbeda, dengan 102 gelar liga dimenangi bergantian oleh Rangers dan Celtic. Sejauh ini, Rangers tetap lebih unggul dengan mengklaim 54 gelar, Celtic menguntit dengan 48 kali naik podium. Sementara itu di level kompetisi Eropa, Celtic lebih beruntung dengan pernah mencicipi manisnya gelar Liga Champions di tahun 1967, sedangkan prestasi terbaik Rangers di Eropa adalah menjuarai Piala Winners di tahun 1972.

Meski Celtic tertinggal 6 tropi Liga dari Rangers, dalam beberapa tahun terakhir prestasi Celtic terlihat lebih moncer dibandingkan dengan sang tetangga, baik itu di kompetisi lokal maupun Eropa. Musim 2016/2017 menjadi salah satu musim terbaik bagi kubu The Hoops, dibawah asuhan pelatih Brendan Rodgers mereka berhasil menjuarai Scottish Premiership untuk enam kali berturut-turut. Kemudian catatan manis di akhir musim ditorehkan dengan juga berhasil merengkuh gelar League Cup dan Scottish Cup (domestic treble winner), hebatnya lagi dari total 47 pertandingan diseluruh turnamen domestik mereka lewati tanpa satupun kekalahan, yaitu 43 kemenangan dan sisanya empat kali imbang. 

Sementara itu, nasib buruk menimpa Rangers dengan harus rela terdegradasi hingga ke divisi keempat pada tahun 2012 karena masalah finansial, namun akhirnya kembali lagi ke level tertinggi empat musim berselang, yaitu musim 2015-2016. Pada musim pertama dan keduanya setelah promosi, Rangers belum memperlihatkan performa terbaiknya sebagai penguasa Skotlandia, The Teddy Bears hanya sanggup finish diposisi ketiga secara berturut-turut.

Selain di dalam lapangan, rivalitas kedua klub tersukses di Skotlandia tersebut bukan hanya sekedar gengsi prestasi. Di luar lapangan perang urat syaraf ini juga ikut merambah kedalam tensi aliran agama (Katolik-Protestan) dan ideologi politik (Loyalis-Republik). Glasgow Celtic yang telah berdiri sejak tahun 1888 ini dibentuk untuk memfasilitasi derasnya hasrat kaum Protestan di dalam bidang olahraga, terutama sepakbola, dan dengan serangkaian prestasi yang diukir oleh klub ini, akhirnya kaum Katolik mampu memutuskan mitos keunggulan kaum Protestan terhadap kaum Katolik.

Melihat kesuksesan Celtic di Liga, umat Protestan pun tidak mau hanya berdiam diri menunggu keruntuhan reputasi mereka. Semangat untuk menguasai kembali kompetisi di Glasgow dan bahkan di Skotlandia akhirnya memaksa Glasgow Rangers yang 16 tahun lebih tua dari Celtic dan sebenarnya sama sekali tidak mengusung aliran religius dan politik tertentu pada saat pertama kali didirikan, diakuisi oleh kaum Protestan untuk dijadikan kenderaan oleh mereka dalam menyalurkan aspirasi agamannya.

Selain itu sentimen politik ikut mewarnai perselisihan panjang antara keduanya. Rangers mengklaim diri sebagai loyalis kerajaan Inggris Raya dan mendukung penuh atas kedaulatan Ratu Elizabeth II di tanah Skotlandia, sedangkan Celtic kerap dikait-kaitkan dengan Irish Republican Army (IRA) yang mempunyai keinginan untuk memerdekan diri dan membangun negara Republik Irlandia.

Rivalitas penuh kebencian dua supporter tersebut ikut menyita perhatian dari berbagai pihak setempat, mulai dari Parlemen, kelompok-kelompok gereja, dan organisasi/komunitas lainnya. Salah satu pemandangan yang menarik adalah adanya peringatan “Match-day” yang dikeluarkan oleh penyedia sarana transportasi setempat (Bus, Kereta Api, dan Subway) di hari Celtic maupun Rangers bermain, tujuannya adalah untuk menginformasikan pada pengguna jasa transportasi untuk menghindari jam-jam tertentu dalam menggunakan moda transportasi umum, karena bisa dipastikan pada jam-jam tertentu tersebut stasiun-stasiun transportasi yang ada akan penuh sesak oleh kedua supporter tersebut. Dan juga peringatan ini berfungsi untuk melindungi warga maupun wisatawan dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti menghindarkan mereka dari sejumlah titik-titik yang berpotensi menjadi arena kerusuhan antar supporter yang bisa mengakibatkan jatuhnya korban.

Selain itu, intervensi dari sejumlah stakeholders terhadap fenomena perang saudara ini sedikit tidaknya juga ikut andil dalam menurunkan intensitas ketegangan antara keduanya. Bedasarkan hasil mediasi yang pernah dibangun, Celtic pernah meluncurkan kampanye Youth Against Bigotry yang membawa pesan moral untuk menghormati keberagaman. Begitu pula dengan Rangers yang meluncurkan kampanye anti-sektarian untuk memadamkan fanatisme buta yang bertajuk Follow with Pride. Walaupun isu perseteruan antar aliran agama maupun politik bisa dibilang sudah agak mereda, namun tidak bisa juga diklaim sudah menghilang sepenuhnya. Dari tahun ke tahun, aroma perseteruan terus saja menghiasi dinamika perjalanan kedua klub di dalam dan di luar lapangan, dan hal itulah sebenarnya yang menambah kenikmatan cerita dalam dunia persepakbolaan.


Friday, May 29, 2015

Kampanye Indonesia Bebas Narkoba Melalui "Gerakan Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkoba"

May 29, 2015 8
Status darurat narkoba yang disandang Indonesia kini sebenarnya tidak perlu terjadi jikalau pemerintah Indonesia mau memberi perhatian lebih terhadap permasalahan ini sejak dini. Kondisi siaga satu ini terjadi tidak lain karena pemerintah sepertinya “lupa” menerapkan prinsip nan ampuh Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati jauh-jauh hari. Jika menelisik jauh ke belakang, pada mulanya Indonesia bukanlah sasaran utama para pengedar narkoba jaringan internasional. Indonesia awalnya hanya dijadikan sebagai wilayah transit oleh para produsen sekaligus distributor kelas wahid yang bermarkas di wilayah yang dikenal dengan sebutan "the golden triangle” yang terletak di daerah perbatasan antara Thailand, Laos, dan Kamboja.
The Golden Triangle dan Indonesia (sumber: wikimedia)

Para bandar tersebut sedianya akan memasok ke negara komoditi besar seperti Amerika dan Australia. Namun kini menjadi cerita yang berbeda. dikarenakan wilayahnya yang super luas serta jumlah penduduknya yang luar biasa, Indonesia bak primadona yang menjadi bulan-bulanan para mafia internasional dalam melakukan aksi invansi narkobanya. Lihat saja nama-nama terpidana hukuman mati yang telah dieksekusi pada tahap I (18/1), yaitu: Namaona Denis (Malawi), Marcho Archer Cardoso Moreira (Brazil), Daniel Enemuo (Nigeria), Ang Kiem Soei (Belanda), Tran Thi Bich Hanh (Vietnam), dan Rani Andriani (WNI). Dan juga tahap II (28/4), yaitu: Myuran Sukumaran (Australia), Andrew Chan (Australia), Martin Anderson (Ghana), Raheem Agbaje (Nigeria), Sylvester Obiekwe Nwolise (Nigeria), Okwudili Oyatanze (Nigeria), Rodrigo Gularte (Brazil), Zainal Abidin (WNI). Benar saja, kebanyakan dari mereka adalah warga negara asing. Dan belum lagi masih terdapat puluhan terpidana mati narkoba lainnya yang berstatus non-WNI yang saat ini sedang mengantri jatah eksekusi mati.

Kita patut memberikan selamat buat pemerintah Indonesia dimana ditengah tekanan dan penolakan secara berjamaah dari para negara sahabat terhadap hukuman mati, akhirnya Indonesia secara berani dan tegas mampu menunaikan niat mulianya dalam memberikan hukuman tanpa ampun bagi para perusak generasi bangsa. Namun yang menjadi pertanyaan besarnya adalah apakah hukuman mati bagi para pengedar narkoba tersebut akhirnya mampu memutuskan rantai peredaran narkoba di tengah masyarakat? Maybe Yes Maybe No! Malah bisa saja yang terjadi mati satu tumbuh seribu, dan akhirnya hukuman mati menjadi sia-sia belaka, habis waktu, tenaga, dan pastinya uang (eksekusi satu terpidana saja bernilai sampai 200 juta, lihat rincian pada gambar!)
200 juta hanya untuk satu kepala (sumber: detik.com)

Bukannya bermaksud pesimis terhadap upaya yang dilakukan oleh pemerintah, namun disamping adanya hukuman mati (jika ingin terus dipertahankan) perlu adanya cara yang lebih mujarab untuk mewujudkan Indonesia bebas narkoba di masa depan. Dan penulis menyadari bahwasanya harapan Indonesia mewujudkan cita-cita aman dari narkoba bisa untuk segera diwujudkan. Dan adalah Gerakan Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkoba yang sedang digalakkan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) yang penulis maksudkan. Program ini sediri sedianya telah mulai diserukan oleh BNN di seantero negeri ini melalui perpanjangan tangannya di tingkatan daerah yaitu Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) sejak awal tahun 2015 ini. Penulis melihat program ini bisa menjadi solusi cerdas dan bijak untuk menyelamatkan bangsa ini dari jeratan narkoba.


Rehabilitasi Adalah Masa Depan
Perlu dibedakan antara pelaku kejahatan narkoba (produsen dan pengedar) dengan pelaku penyalahgunaan narkoba (konsumen atau pecandu). Pelaku kejahatan adalah biang keladi dari permasalahan, sementara pelaku penyalahgunaan hanyalah korban dari pelaku kejahatan. Berikanlah hukuman seberat-baratnya untuk pelaku kejahatan agar ada efek jera bagi mereka, sekaligus hal ini bisa menjadi warning bagi para pelaku kejahatan lainnya yang belum tertangkap agar menjadi segan untuk tetap eksis dalam menggeluti bisnis haram ini. Namun tidaklah adil apabila hukuman berat ikut berlaku juga terhadap pelaku penyalahguna narkoba. Dan pemerintah menyadari betul hal tersebut, karena sesuai dengan yang termaktub dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, dijelaskan bahwa hukuman yang dapat dijatuhkan kepada pecandu narkoba dikategorikan sebagai hukuman ringan yaitu paling lama empat tahun, dan secara jelas disitu juga ditulis bahwasanya para korban narkoba itu diwajibkan untuk menjalani proses rehabilitasi. Dan beruntunglah bagi para pelaku penyalahguna narkoba tersebut karena meraka tidak perlu dihukum berat, kemudian setelah menjalani hukuman mereka bisa kembali hidup normal melalui program Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkoba.

Rehabilitasi merupakan tindakan preventif yang bisa mencegah hal-hal yang lebih buruk terjadi, seperti hilangnya nyawa. Bahkan lebih dari itu rehabilitasi membuka jalan kepada para pecandu untuk kembali menata kehidupan baru yang lebih layak dan kembali hidup dalam masyarakat untuk berkontribusi dalam kehidupan sosialnya.

Uje, from zero to hero!!!
Hakikatnya, banyak cerita-cerita sukses yang menyertai para penyalahguna narkoba yang direhabilitasi, malahan mereka mampu menjadi pribadi-pribadi yang lebih hebat dari sebelumnya. Sebut saja alm. Ustad Jefri Al-Buchori (uje). Masa mudanya dihabiskan berdua saja bersama narkoba, uje muda hidup tidak karuan, masa depan suram, serta hanya menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat di sekitarnya. Namun hal tersebut berubah 180 derajat ketika ia sadar akan bahaya narkoba dan memutuskan untuk direhabilitasi. Sisa hidupnya menjadi lebih berarti tidak hanya untuk dirinya sendiri bahkan untuk masyarakat luas, dia menjelma menjadi sosok penyiar agama yang sangat kharismatik, ceramahnya yang bernuansa "gaul" senantiasa ditunggu-tunggu oleh jamaah setianya. Sang ustad kini telah tiada, namun sumbangsihnya terhadap masyarakat dan negara menjadi peninggalan yang berharga.

Yang terbaru Roger Danuarta, aktor yang sempat sangat tenar di awal tahun 2000-an, terjerat narkoba, kemudian karirpun akhirnya ikut meredup. Ditangkap pada awal tahun 2014, kemudian menjalani rehabilitasi selama satu tahun, dan paska rehabilitasi langsung terjun kembali menghiasi layar kaca, hal yang sudah sangat jarang didapatkanya ketika bergumul mesra dengan narkoba. Serta kisah-kisah sukses lainnya yang ada di sekitar kita.

Dari dua contoh kasus tersebut, dapat dilihat bahwasanya rehabilitasi merupakan obat ampuh bagi penyalahguna narkoba. Mereka-mereka yang pernah terjerat sadar betul bahwa tidak ada gunanya lagi menyambung hidup dengan narkoba, karena narkoba adalah akhir hidup dan rehabilitasi adalah masa depan


Optimalisasi Dan Keseriusan
Angka prevelensi narkoba di Indonesia dari tahun ke tahun diyakini terus meningkat tajam. Menurut penelitian yang dilakukan oleh BNN dengan Puslitkes UI pada tahun 2014 yang lalu, jumlah pengguna narkotika yang tercatat pada saat itu hampir 4 juta jiwa, dan menurut perkiraan pada tahun 2015 nanti (saat ini) jumlah pengguna narkoba akan naik mencapai 5,8 juta jiwa. Kemudian, berbicara mengenai jumlah korban meninggal, maka tidak sedikit, sekitar 12.044 orang pertahun atau sekitar 33 orang harus merenggang nyawa akibat penyalahgunaan narkoba. Sementara itu, dalam upaya rehabilitasi, sedikitnya selama kurun waktu 2010 sampai 2014 BNN telah mampu merehabilitasi para penyalahguna narkoba sebanyak 34.467 orang, baik melalui layanan rehabilitasi medis maupun rehabilitasi sosial yang dititipkan di tempat rehabilitasi pemerintah maupun di masyarakat.

Menurut data diatas, bisa diasumsikan bahwa setiap tahun terjadi peningkatan jumlah pemakai narkoba sebanyak 1-2 juta jiwa. Disamping itu, jika mengkomparasikan atara jumlah yang meninggal dengan jumlah yang berhasil direhabilitasi, maka jumlah yang meninggal dua kali lebih banyak daripada jumlah yang bisa diselamatkan melalui jalur rehabilitasi pertahunnya. Berdasarkan fakta diatas patut dipertanyakan kembali terhadap keseriusan pemerintah dalam mengupayakan rehabilitasi bagi para penyalahguna narkoba, mengapa jumlah yang meninggal lebih banyak daripada jumlah yang sembuh? Sementara jumlah pemakai terus saja bertambah.

Padahal kita telah memiliki produk hukum yang mengatur tentang tindakan yang harus dilakukan terhadap penyalahguna narkoba sejak 2009, artinya secara de jure hak telah diatur dan ditentukan, namun secara de facto ternyata banyak terjadi penyelewengan di lapangan. Salah satu penyelewengan yang kerap terjadi adalah lebih mengupayakan untuk memasukkan pelaku penyalahguna narkoba ke penjara dari pada memasukkannya ke panti rehabilitasi. Padahal jelas bahwa penjara adalah tempat berkumpulnya para bandar narkoba, mulai dari kelas teri hingga kelas kakap semuanya ada disitu.

Memasukkan pecandu narkoba bersama-sama dengan pengedar narkoba ke dalam penjara merupakan sebuah blunder, bisa diibarakat seperti memasukkan Kambing ke dalam kandangnya Harimau. Maka tidak heran apabila dalam pemberitaan menyebutkan bahwa pengusaha sekaliber Freddy Budiman tetap mampu menjalankan bisnisnya walaupun berada di balik jeruji besi, karena di balik ketatnya hotel prodeo tersebut ternyata malah menjadi tempat transaksi yang lebih aman daripada di luar.
Freddy Budiman, eksis dibalik penjara

Bisa dilihat bahwa para pengedar tidak akan pernah berhenti apabila para konsumen setianya masih tetap menaruh minat tinggi dengan barang haram tersebut, bahkan setelah ditahan dan dijatuhkan hukuman mati sekali pun mereka tidak akan pernah gentar. Sebenarnya, dengan rehabilitasi tidak hanya mampu mengembalikan kesadaran para pengguna untuk kembali ke jalan yang benar, akan tetapi sekaligus mampu membuat para "entrepreneur" narkoba memilih untuk berkarir di bisnis yang lain. Nalar sederhananya begini; jika semua pengguna narkoba dimasukkan ke dalam panti rehabilitasi, akhirnya mereka berhenti dan tidak akan membeli lagi, kemudian dikarenakan pembeli menjadi sepi, maka para pengedar pun akhirnya pailit alias gulung tikar. Ya kira-kira idealnya seperti itulah. Hehe..

Minimnya infrastruktur, sumber daya manusia, serta anggaran, selalu saja menjadi hambatan klasik dalam memuluskan program rehabilitasi penyalahguna narkoba selama ini. Disamping itu, sebuah kebijakan tidak akan pernah sukses berjalan jika tidak didukung oleh masyarakat, oleh karena itu pemerintah sangat membutuhkan backup dari masyarakat, terutama dalam proses sosialisasi dan juga pengawasan. Para penyalahguna narkoba janganlah dimusuhi dan dijauhi, akan tetapi anggaplah mereka sebagai orang sakit yang membutuhkan pertolongan serta bimbingan, terutama dari keluaga dan orang-orang terdekat dari korban. Kemudian, tidaklah harus menunggu ditangkap dan diproses hukum terlebih dahulu untuk kemudian masuk ke dalam panti rehabilitasi, namun sesegera mungkin kesadaran untuk rehabilitasi haruslah ada sebelum berurusan dengan hukum, karena Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati.

Tentunya masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi oleh BNN jika ingin melihat program Gerakan Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkoba ini akhirnya mampu menyelamatkan generasi bangsa ini. Dan juga, besar harapan bagi masyarakat terhadap kesuksesan dari program Gerakan Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkoba ini. Jika dalam satu periode ternyata program ini mampu membuahkan hasil yang positif, maka ke depan bila memungkinkan angka seratus ribu bisa ditingkatkan menjadi satu juta jiwa. Apalagi katanya pemberatasan narkoba masuk dalam agenda prioritas rezim Jokowi-JK.

Dengan Rehabilitasi Generasi Bangsa Berkarya Kembali. Dengan Rehabilitasi Narkoba Sepi Pembeli. Dan dengan Rehabilitasi Tak Perlu Lagi Eksekusi Mati.

Stop Narkoba!!! Pailitkan Pengedar!!! Mari Rehabilitasi!!!



Bacaan:
  • JALAN LURUS: Penanganan Penyalahguna Narkotika Dalam Konstruksi Hukum Positif - Dr. Anang Iskadar
  • http://www.merdeka.com/peristiwa/pengguna-narkoba-di-indonesia-pada-2015-capai-58-juta-jiwa.html
  • http://www.bnn.go.id/portal/index.php/konten/detail/humas/berita/12953/darurat-narkoba-bukan-hanya-di-indonesia
  • http://www.voaindonesia.com/content/pemerintah-tetapkan-gerakan-rehabilitasi-100-ribu-pengguna-narkoba/2622737.html
  • http://jaringnews.com/keadilan/umum/70029/setelah-gelombang-dan-masih-ada-terpidana-mati-narkotika



Wednesday, September 24, 2014

Inilah Cara Untuk Mengetahui Linearitas Jurusan Menurut DIKTI

September 24, 2014 334


Sebuah perbincangan hangat diantara para lulusan perguruan tinggi yang hendak melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi baik S2 maupun S3. Adalah linearitas program studi yang menjadi perdebatan yang tidak ada habis-habisnya. Kekhawatiran yang mengemuka diantara para sarjana pada saat memilih program studi yang linear atau tidak adalah susah mendapatkan kerja nantinya (katakanlah Dosen).
Untuk menjawab permasalahan tersebut, ada baiknya para calon pendidik agar merujuk kepada Daftar Rumpun Ilmu Pengetahuan yang disusun oleh DIKTI (Direktorat Pendidikan Tinggi). Pada Daftar Rumpun Ilmu Tersebut setiap ilmu pengetahuan dibagi atas 3 (tiga) Level, yaitu Level-1, Level-2 dan Level 3. 
KODING RUMPUN, SUB RUMPUN DAN BIDANG ILMU
I
RUMPUN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (MIPA)
II
RUMPUN ILMU TANAMAN
III
RUMPUN ILMU HEWANI
IV
RUMPUN ILMU KEDOKTERAN
V
RUMPUN ILMU KESEHATAN
VI
RUMPUN ILMU TEKNIK
VII
RUMPUN ILMU BAHASA
VIII
RUMPUN ILMU EKONOMI
IX
RUMPUN ILMU SOSIAL HUMANIORA
X
RUMPUN AGAMA DAN FILSAFAT
XI
RUMPUN SENI, DESAIN DAN MEDIA
XII
RUMPUN ILMU PENDIDIKAN
Keduabelas rumpun ilmu diatas memayungi sub rumpun dan bidang ilmu seperti yang akan dijabarkan oleh tabel dibawah.
Kode
Rumpun
Level
100
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (MIPA)
1
110
ILMU IPA
2
111
Fisika
3
112
Kimia
3
113
Biologi (dan Bioteknologi Umum)
3
114
Bidang Ipa Lain Yang Belum Tercantum
3
120
MATEMATIKA
2
121
Matematika
3
122
Statistik
3
123
Ilmu Komputer
3
124
Bidang Matematika Lain yang Belum Tercantum
3
130
KEBUMIAN DAN ANGKASA
2
131
Astronomi
3
132
Geografi
3
133
Geologi
3
134
Geofisika
3
135
Meteorologi
3
136
Bidang Geofisika Lain yang Belum Tercantum
3
140
ILMU TANAMAN
1
150
ILMU PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
2
151
Ilmu Tanah
3
152
Hortikultura
3
153
Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman
3
154
Budidaya Pertanian dan Perkebunan
3
155
Perkebunan
3
156
Pemuliaan Tanaman
3
157
Bidang Pertanian & Perkebunan Lain yang Belum Tercantum
3
160
TEKNOLOGI DALAM ILMU TANAMAN
2
161
Teknologi Industri Pertanian (dan Agroteknologi)
3
162
Teknologi Hasil Pertanian
3
163
Teknologi Pertanian
3
164
Mekanisasi Pertanian
3
165
Teknologi Pangan dan Gizi
3
166
Teknologi Pasca Panen
3
167
Teknologi Perkebunan
3
168
Bioteknologi Pertanian dan Perkebunan
3
169
Ilmu Pangan
3
171
Bidang Teknologi Dalam Ilmu Tanaman yang Belum Tercantum
3
180
ILMU SOSIOLOGI PERTANIAN
2
181
Sosial Ekonomi Pertanian
3
182
Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga
3
183
Ekonomi Pertanian
3
184
Sosiologi Pedesaan
3
185
Agribisnis
3
186
Penyuluh Pertanian
3
187
Bidang Sosiologi Pertanian Lain Yang Belum Tercantum
3
190
ILMU KEHUTANAN
2
191
Budidaya Kehutanan
3
192
Konservasi Sumberdaya Hutan
3
193
Manajemen Hutan
3
194
Teknologi Hasil Hutan
3
195
Bidang Kehutanan Lain Yang Belum Tercantum
3
200
ILMU HEWANI
1
210
ILMU PETERNAKAN
2
211
Ilmu Peternakan
3
212
Sosial Ekonomi Perternakan
3
213
Nutrisi dan Makanan Ternak
3
214
Teknologi Hasil Ternak
3
215
Pembangunan Peternakan
3
216
Produksi Ternak
3
217
Budidaya Ternak
3
218
Produksi dan Teknologi Pakan Ternak
3
219
Bioteknologi Peternakan
3
221
Sain Veteriner
3
222
Bidang Peternakan Lain Yang Belum Tercantum
3
230
ILMU PERIKANAN
2
231
Sosial Ekonomi Perikanan
3
232
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
3
233
Budidaya Perikanan
3
234
Pengolahan Hasil Perikanan
3
235
Sumberdaya Perairan
3
236
Nutrisi dan Makanan Ikan
3
237
Teknologi Penangkapan Ikan
3
238
Bioteknologi Perikanan
3
239
Budidaya Perairan
3
241
Bidang Perikanan Lain Yang Belum Tercantum
3
250
ILMU KEDOKTERAN HEWAN
2
251
Kedokteran Hewan
3
252
Bidang Kedokteran Hewan Lain yang Belum Tercantum
3
260
ILMU KEDOKTERAN
1
270
ILMU KEDOKTERAN SPESIALIS
2
272
Anestesi
3
273
Bedah (Umum, Plastik, Orthopaedi, Urologi, Dll)
3
274
Kebidanan dan Penyakit Kandungan
3
275
Kedokteran Forensik
3
276
Kedokteran Olahraga
3
277
Penyakit Anak
3
278
Ilmu Kedokteran Nuklir
3
279
Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
3
281
Penyakit THT
3
282
Patologi Anatomi
3
283
Patologi Klinik
3
284
Penyakit Dalam
3
285
Penyakit Jantung
3
286
Penyakit Kulit dan Kelamin
3
287
Penyakit Mata
3
288
Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
3
289
Penyakit Paru
3
291
Penyakit Syaraf
3
293
Mikrobiologi Klinik
3
294
Neurologi
3
295
Psikiatri
3
296
Radiologi
3
297
Rehabilitasi Medik
3
298
Bidang Kedokteran Spesialis Lain Yang Tercantum
3
300
ILMU KEDOKTERAN (AKADEMIK)
2
301
Biologi Reproduksi
3
303
Ilmu Biologi Reproduksi
3
304
Ilmu Biomedik
3
305
Ilmu Kedokteran Umum
3
306
Ilmu Kedokteran Dasar
3
307
Ilmu Kedokteran Dasar & Biomedis
3
308
Ilmu Kedokteran Keluarga
3
309
Ilmu Kedokteran Klinik
3
311
Ilmu Kedokteran Tropis
3
312
Imunologi
3
313
Kedokteran Kerja
3
314
Kesehatan Reproduksi
3
315
Bidang Ilmu Kedokteran Lain Yang Belum Tercantum
3
320
ILMU SPESIALIS KEDOKTERAN GIGI DAN MULUT
2
321
Kedokteran Gigi
3
322
Bedah Mulut
3
323
Penyakit Mulut
3
324
Periodonsia
3
325
Ortodonsia
3
326
Prostodonsia
3
327
Konservasi Gigi
3
328
Bidang Spesialis Kedokteran Gigi Lain Yang Belum Tercantum
3
330
ILMU KEDOKTERAN GIGI (AKADEMIK)
2
331
Ilmu Kedokteran Gigi
3
332
Ilmu Kedokteran Gigi Dasar
3
333
Ilmu Kedokteran Gigi Komunitas
3
334
Bidang Ilmu Kedokteran Gigi Lain Yang Belum Tercantum
3
340
ILMU KESEHATAN
1
350
ILMU KESEHATAN UMUM
2
351
Kesehatan Masyarakat
3
352
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Kesehatan Kerja; Hiperkes)
3
353
Kebijakan Kesehatan (dan Analis Kesehatan)
3
354
Ilmu Gizi
3
355
Epidemiologi
3
356
Teknik Penyehatan Lingkungan
3
357
Promosi Kesehatan
3
358
Ilmu Asuransi Jiwa dan Kesehatan
3
359
Kesehatan Lingkungan
3
361
Ilmu Olah Raga
3
362
Bidang Kesehatan Umum Lain Yang Belum Tercantum
3
370
ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
2
371
Ilmu Keperawatan
3
372
Kebidanan
3
373
Administrasi Rumah Sakit
3
375
Entomologi (Kesehatan, Fitopatologi)
3
376
Ilmu Biomedik
3
377
Ergonomi Fisiologi Kerja
3
378
Fisioterapi
3
379
Analis Medis
3
381
Fisiologi (Keolahragaan)
3
382
Reproduksi (Biologi dan Kesehatan)
3
383
Akupunktur
3
384
Rehabilitasi Medik
3
385
Bidang Keperawatan & Kebidanan Lain Yang Belum Tercantum
3
390
ILMU PSIKOLOGI
2
391
Psikologi Umum
3
392
Psikologi Anak
3
393
Psikologi Masyarakat
3
394
Psikologi Kerja (Industri)
3
395
Bidang Psikologi Lain Yang Belum Tercantum
3
400
ILMU FARMASI
2
401
Farmasi Umum dan Apoteker
3
402
Farmakologi dan Farmasi Klinik
3
403
Biologi Farmasi
3
404
Analisis Farmasi dan Kimia Medisinal
3
405
Farmasetika dan Teknologi Farmasi
3
406
Farmasi Makanan dan Analisis Keamanan Pangan
3
407
Farmasi Lain Yang Belum Tercantum
3
410
ILMU TEKNIK
1
420
TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN TATA RUANG
2
421
Teknik Sipil
3
422
Teknik Lingkungan
3
423
Rancang Kota
3
424
Perencanaan Wilayah dan Kota
3
425
Teknik Pengairan
3
426
Teknik Arsitektur
3
427
Teknologi Alat Berat
3
428
Transportasi
3
429
Bidang Teknik Sipil Lain Yang Belum Tercantum
3
430
ILMU KETEKNIKAN INDUSTRI
2
431
Teknik Mesin (dan Ilmu Permesinan Lain)
3
432
Teknik Produksi (dan Atau Manufakturing)
3
433
Teknik Kimia
3
434
Teknik (Industri) Farmasi
3
435
Teknik Industri
3
436
Penerbangan/Aeronotika dan Astronotika
3
437
Teknik Pertekstilan (Tekstil)
3
438
Teknik Refrigerasi
3
439
Bioteknologi Dalam Industri
3
441
Teknik Nuklir (dan Atau Ilmu Nuklir Lain)
3
442
Teknik Fisika
3
443
Teknik Enerji
3
444
Penginderaan Jauh
3
445
Teknik Material (Ilmu Bahan)
3
446
Bidang Keteknikan Industri Lain Yang Belum Tercantum
3
450
TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
2
451
Teknik Elektro
3
452
Teknik Tenaga Elektrik
3
453
Teknik Telekomunikasi
3
454
Teknik Elektronika
3
455
Teknik Kendali (Atau Instrumentasi dan Kontrol)
3
456
Teknik Biomedika
3
457
Teknik Komputer
3
458
Teknik Informatika
3
459
Ilmu Komputer
3
461
Sistem Informasi
3
462
Teknologi Informasi
3
463
Teknik Perangkat Lunak
3
464
Teknik Mekatronika
3
465
Bidang Teknik Elektro dan Informatika Lain Yang Belum Tercantum
3
470
TEKNOLOGI KEBUMIAN
2
471
Teknik Panas Bumi
3
472
Teknik Geofisika
3
473
Teknik Pertambangan (Rekayasa Pertambangan)
3
474
Teknik Perminyakan (Perminyakan)
3
475
Teknik Geologi
3
476
Teknik Geodesi
3
477
Teknik Geomatika
3
478
Bidang Teknologi Kebumian Lain Yang Belum Tercantum
3
480
ILMU PERKAPALAN
2
481
Teknik Perkapalan
3
482
Teknik Permesinan Kapal
3
483
Teknik Sistem Perkapalan
3
484
Teknik Kelautan dan Ilmu Kelautan
3
485
Oceanograpi (Oceanologi)
3
486
Bidang Perkapalan Lain Yang Belum Tercantum
3
500
ILMU BAHASA
1
510
SUB RMPUN ILMU SASTRA (DAN BAHASA) INDONESIA DAN DAERAH
2
511
Sastra (dan Bahasa) Daerah (Jawa, Sunda, Batak Dll)
3
512
Sastra (dan Bahasa) Indonesia
3
513
Sastra (dan Bahasa) Indonesia Atau Daerah Lainnya
3
520
ILMU BAHASA
2
521
Ilmu Linguistik
3
522
Jurnalistik
3
523
Ilmu Susastra Umum
3
524
Kearsipan
3
525
Ilmu Perpustakaan
3
526
Bidang Ilmu Bahasa Lain Yang Belum Tercantum
3
530
ILMU BAHASA ASING
2
531
Sastra (dan Bahasa) Inggris
3
532
Sastra (dan Bahasa) Jepang
3
533
Sastra (dan Bahasa) China (Mandarin)
3
534
Sastra (dan Bahasa) Arab
3
535
Sastra (dan Bahasa) Korea
3
536
Sastra (dan Bahasa) Jerman
3
537
Sastra (dan Bahasa) Melayu
3
538
Sastra (dan Bahasa) Belanda
3
539
Sastra (dan Bahasa) Perancis
3
541
Bidang Sastra (dan Bahasa) Asing Lain Yang Belum Tercantum
3
550
ILMU EKONOMI
1
560
ILMU EKONOMI
2
561
Ekonomi Pembangunan
3
562
Akuntansi
3
563
Ekonomi Syariah
3
564
Perbankan
3
565
Perpajakan
3
566
Asuransi Niaga (Kerugian)
3
567
Notariat
3
568
Bidang Ekonomi Lain Yang Belum Tercantum
3
570
ILMU MANAJEMEN
2
571
Manajemen
3
572
Manajemen Syariah
3
573
Administrasi Keuangan (Perkantoran, Pajak, Hotel, Logistik, Dll)
3
574
Pemasaran
3
575
Manajemen Transportasi
3
576
Manajemen Industri
3
577
Manajemen Informatika
3
578
Kesekretariatan
3
579
Bidang Manajemen Yang Belum Tercantum
3
580
ILMU SOSIAL HUMANIORA
1
590
ILMU POLITIK
2
591
Ilmu Politik
3
592
Kriminologi
3
593
Hubungan Internasional
3
594
Ilmu Administrasi (Niaga, Negara, Publik, Pembangunan, Dll)
3
595
Kriminologi
3
596
Ilmu Hukum
3
597
Ilmu Pemerintahan
3
601
Ilmu Sosial dan Politik
3
602
Studi Pembangunan (Perencanaan Pembangunan, Wilayah, Kota)
3
603
Ketahanan Nasional
3
604
Ilmu Kepolisian
3
605
Kebijakan Publik
3
606
Bidang Ilmu Politik Lain Yang Belum Tercantum
3
610
ILMU SOSIAL
2
611
Ilmu Kesejahteraan Sosial
3
612
Sosiologi
3
613
Humaniora
3
614
Kajian Wilayah (Eropa, Asia, Jepang, Timur Tengah Dll)
3
615
Arkeologi
3
616
Ilmu Sosiatri
3
617
Kependudukan (Demografi, dan Ilmu Kependudukan Lain)
3
618
Sejarah (Ilmu Sejarah)
3
619
Kajian Budaya
3
621
Komunikasi Penyiaran Islam
3
622
Ilmu Komunikasi
3
623
Antropologi
3
624
Bidang Sosial Lain Yang Belum Tercantum
3
630
AGAMA DAN FILSAFAT
1
640
ILMU PENGETAHUAN (ILMU) AGAMA
2
641
Agama Islam
3
642
Agama Katolik
3
643
Agama Kristen dan Teologia
3
644
Sosiologi Agama
3
645
Agama (Filsafat) Hindu, Budha, dan Lain Yang Belum Tercantum
3
650
ILMU FILSAFAT
2
651
Filsafat
3
652
Ilmu Religi dan Budaya
3
653
Filsafat Lain Yang Belum Tercantum
3
660
ILMU SENI, DESAIN DAN MEDIA
1
670
ILMU SENI PERTUNJUKAN
2
671
Senitari
3
672
Seni Teater
3
673
Seni Pedalangan
3
674
Seni Musik
3
675
Seni Karawitan
3
676
Seni Pertunjukkan Lainnya yang Belum Disebut
3
680
ILMU KESENIAN
2
681
Penciptaan Seni
3
682
Etnomusikologi
3
683
Antropologi Tari
3
684
Seni Rupa Murni (seni lukis)
3
685
Seni Patung
3
687
Seni Grafis
3
688
Seni Intermedia
3
689
Bidang Ilmu Kesenian Lain Yang Belum Tercantum
3
690
ILMU SENI KRIYA
2
691
Kriya Patung
3
692
Kriya Kayu
3
693
Kriya Kulit
3
694
Kriya Keramik
3
695
Kriya Tekstil
3
696
Kriya Logam (dan Logam Mulia/Perhiasan)
3
697
Bidang Seni Kriya Lain Yang Belum Tercantum
3
699
Kepariwisataan
3
700
ILMU MEDIA
2
701
Fotografi
3
702
Televisi
3
703
Broadcasting (Penyiaran)
3
704
Grafika (dan Penerbitan)
3
705
Bidang Media Lain Yang Belum Tercantum
3
706
DESAIN
2
707
Desain Interior
3
708
Desain Komunikasi Visual
3
709
Desain Produk
3
710
ILMU PENDIDIKAN
1
720
PENDIDIKAN ILMU SOSIAL
2
721
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3
722
Pendidikan Sejarah
3
723
Pendidikan Ekonomi
3
724
Pendidikan Geografi
3
725
Pendidikan Sosiologi dan Antropologi
3
726
Pendidikan Akuntansi
3
727
Pendidikan Tata Niaga
3
728
Pendidikan Administrasi Perkantoran
3
729
Pendidikan Bahasa Jepang
3
731
Pendidikan Sosiologi (Ilmu Sosial)
3
732
Pendidikan Koperasi
3
733
Pend Kependudukan dan Lingkungan Hidup
3
734
Pendidikan Ekonomi Koperasi
3
735
Bidang Pendidikan Ilmu Sosial Lain Yang Belum Tercantum
3
740
ILMU PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
2
741
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
3
742
Pendidikan Bahasa (dan Sastra) Inggris
3
743
Pendidikan Bahasa (dan Sastra) Indonesia
3
744
Pendidikan Bahasa (dan Sastra) Jerman
3
745
Pendidikan Bahasa (dan Sastra) Perancis
3
746
Pendidikan Bahasa (dan Sastra) Arab
3
747
Pendidikan Bahasa (dan Sastra) Perancis
3
748
Pendidikan Bahasa (dan Sastra) Jawa
3
749
Pendidikan Bahasa (dan Sastra) Cina (Mandarin)
3
751
Bidang Pendidikan Bahasa (dan Satra) Lain Yang Belum Tercantum
3
760
ILMU PENDIDIKAN OLAH RAGA DAN KESEHATAN
2
761
Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
3
762
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
3
763
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
3
764
Pendidikan Kepelatihan Olahraga
3
765
Ilmu Keolahragaan
3
766
Pendidikan Olah Raga dan Kesehatan Lain Yang Belum Tercantum
3
770
ILMU PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (MIPA)
2
771
Pendidikan Biologi
3
772
Pendidikan Matematika
3
773
Pendidikan Fisika
3
774
Pendidikan Kimia
3
775
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Sains)
3
776
Pendidikan Geografi
3
777
Pendidikan Mipa Lain Yang Belum Tercantum
3
780
ILMU PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
2
781
Pendidikan Teknik Mesin
3
782
Pendidikan Teknik Bangunan
3
783
Pendidikan Teknik Elektro
3
784
Pendidikan Teknik Elektronika
3
785
Pendidikan Teknik Otomotif
3
786
Pendidikan Teknik Informatika
3
787
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (Tataboga, Busana, Rias Dll)
3
788
Pend. Teknologi dan Kejuruan
3
789
Bidang Pend. Teknologi dan Kejuruan Lain yang Belum Tercantum
3
790
ILMU PENDIDIKAN
2
791
Pendidikan Luar Biasa
3
792
Pendidikan Luar Sekolah
3
793
Pgsd
3
794
Pgtk dan (Paud)
3
795
Psikologi Pendidikan
3
796
Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan
3
797
Pengembangan Kurikulum
3
798
Teknologi Pendidikan
3
799
Administrasi Pendidikan (Manajemen Pendidikan)
3
801
Pendidikan Anak Usia Dini
3
802
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
3
803
Bimbingan dan Konseling
3
804
Bidang Pendidikan Lain Yang Belum Tercantum
3
810
ILMU PENDIDIKAN KESENIAN
2
811
Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
3
812
Pendidikan Seni Rupa
3
813
Pendidikan Seni Musik
3
814
Pendidikan Seni Tari
3
815
Pendidikan Keterampilan dan Kerajinan
3
816
Pendidikan Seni Kerajinan
3
817
Bidang Pendidikan Kesenian Lain Yang Belum Tercantum
3
900
RUMPUN ILMU LAINNYA
1

Selanjutnya saya akan memberitau cara bagaimana melihat linear atau tidaknya sebuah bidang studi atau jurusan. Karena saya lulusan Ilmu Pemerintahan maka saya akan mengambil Ilmu Pemerintahan sebagai contoh. Berikut caranya:
  • Urutan melihatnya adalah Bidang Ilmu >>> Sub Rumpun >>> Rumpun.
  • Bidang Ilmu Ilmu Pemerintahan merupakan Sub Rumpun dari Ilmu Politik, dan Rumpun dari Ilmu Sosial Humaniora. Jadi:
    • Linearitas pertama adalah Bidang Ilmu (Level 3), yaitu Ilmu Pemerintahan dengan Ilmu Pemerintahan.
    • Linearitas terdekat selanjutnya adalah Sub Rumpun (Level 2), yaitu Ilmu Pemerintahan dengan sejumlah Bidang Ilmu yang turunan langsung dari Sub Rumpun Ilmu Politik.
    • Linearitas terdekat terakhir adalah Rumpun (Level 1), yaitu Ilmu Pemerintahan dengan sejumlah Bidang Ilmu yang masuk kepada Rumpun dari Ilmu Sosial Humaniora.

Jadi contoh kongkritnya, lulusan Ilmu Pemerintahan bisa melanjutkan studi ke Ilmu Administrasi Negara karena linearitasnya masih satu Sub Rumpun. Atau bisa juga melanjutkan ke Ilmu Sosiologi karena masih satu Rumpun. Makin tinggi level makin dekat linerialitasnya.

Begitulah kira-kira gambaran seputar linearitas jurusan/program studi. Semoga bisa membantu menghilangkan kegalauan diantara para sarjana. Terima kasih.