Menurut Thoha
(1996:265), gaya kepemimpinan banyak mempengaruhi keberhasilan seorang pemimpin
dalam mempengaruhi prilaku pengikut-pengikutnya. Istilah gaya secara kasar
adalah sama dengan cara yang dipergunakan pemimpin di dalam mepengaruhi para
pengikutnya. Pada saat bagaimanapun jika seorang berusaha untuk mempengaruhi
prilaku orang lain, sebagaimana sudah dipaparkan sebelumnya kegiatan semacam
itu telah melibatkan seseorang kedalam aktivitas kepemimpinan. Jika
kepemimpinan tersebut terjadi dalam suatu organisasi tertentu, dan ia merasa
perlu mengembangkan staf dan membangun iklim motivasi yang mampu meningkatkan
produktivitasnya, maka ia perlu memikirkan gaya kepemimpinan.
Studi kepemimpinan Universitas Michigan yang dipelopori
oleh Gibson dan Ivancevich (2004:413) mengidentifikasikan dua bentuk perilaku
pemimpin yaitu :
- Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas (The Job Centered). Dalam gaya kepemimpinan ini, seorang manajer akan mengarahkan dan mengawasi bawahannya agar sesuai dengan yang diharapkan manajer. Manajer yang mempunyai gaya kepemimpinan ini lebih mengutamakan keberhasilan dari pekerjaan yang hendak dicapai daripada perkembangan kemampuan bawahannya.
- Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada bawahan (The Employee Centered). Manajer yang mempunyai gaya kepemimpinan ini berusaha mendorong dan memotivasi pekerjaannya untuk bekerja dengan baik. Mereka mengikutsertakan pekerjaannya dalam mengambil suatu keputusan.
No comments:
Post a Comment